Tiga Hari Kemudian Hasil lab sudah keluar. Mama dan Papa sedang menunggu siapa yang bisa menjadi pendonor. "Mohon maaf Bu, Pak, ternyata tidak ada yang cocok." Dokter memberi penjelasan. Mama menunduk sedih. Papa menggenggam tangan Mama memberinya kekuatan. "Bapak dan Ibu tidak usah khawatir. Lambok itu Anak yang kuat. Saya sarankan setelah kondisi nya stabil, jangan memforsir tubuhnya dan fikirannya. Kalau bisa, Lambok dijauhkan dari hal-hal yang membuat Dia bersedih." Kata Dokter lagi. Mama dan Papa mengangguk. Seorang Suster masuk ke ruangan dokter. "Mohon maaf Dokter, pasien atas nama Lambok Sastra Wijaya, sudah sadar." "Puji Tuhan." Mama dan Papa berbarengan mengucap syukur. "Baiklah, Bapak dan Ibu, mari Kita ke ruang perawatan Lambok." Ajak Dokter. Mereka bergegas. Sesampain