Reon menatap Ranti dengan senyuman manisnya, yang mana sang istri berdiri di depan pintu kamar sembari menatapnya tajam. Reon mendengkus dalam hati. Kenapa istrinya ini tidak pernah menatap dirinya penuh kekaguman atau penuh cinta. Hah ... bolehkah Reon berharap Ranti mencintai dirinya? Tidak ada orang yang melarang harapan seseorang, walau harapan itu sedikit mustahil. Tapi, tidak ada yang mustahil di atas dunia ini. "Cepatlah bangun, kau tidur seperti kerbau!" Ranti berbalik dan berjalan menjauh dari kamar dikhususkan untuk tiga pria, namun sekarang menjadi empat pria. Ranti menahan tawanya kala mengingat bagaimana jeniusnya rencana dari bundanya—yang membantu dirinya untuk tidak tidur dengan Reon buat sementara. Ya, hanya sementara. Kalau Ranti sudah kembali ke Manhattan bersama Reo