Part 22 (a)

1127 Words

            Pandangannya terfokus pada corak kain coklat yang membalut sofa, pikirannya yang melambung tinggi mengingat kejadiam puluhan tahun silam, bahunya bergoyang karena ada dorongan pelan di atasnya, telinganya menangkap suara samar seorang wanita yang terdengar mendengung seperti lebah.             “Apa yang kau pikirkan, Willa?” Terdengar suara Catya memecah keheningan sesaat dan menghamburkan segala pemikiran Willa yang begitu diam dalam lamunannya.             Willa tersenyum simpul sambil menggeleng pelan, ia tidak ingin membicarakan hal apapun mengenai hal yang ada dipikirannya karena sungguh mengganggunya. Dia beranjak dari jongkoknya, berdiri sempurna di depan Catya dan menatap Luke tanpa ada alasan yang jelas.             “Are you okay, Willa?” Tanya Luke sebab merasa ca

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD