Untuk beberapa saat, Hana dan Samuel hanya saling menatap tanpa mengatakan sepatah kata. Hana sudah mengumpulkan keberanian, tapi tidak sanggup memulai percakapan.
"Kau cantik." ujar Samuel pada akhirnya.
"Apa kau tidak akan menyesal jika wanita cantik ini menjadi pasangan orang lain?" tanya Hana.
"Kau dan Jade sangat cocok dan pantas, lalu apa yang mesti disesali?" balas Samuel.
Hana tersenyum kecut. "Apa kau benar-benar tidak punya perasaan padaku?"
Sesaat Samuel terdiam. Tak lama, Samuel mendekat sembari menggenggam tangan Hana.
"Kalian tidak butuh perasaan untuk membuat 2 keluarga konglomerat bersatu. Perasaanku tidak berhak ada diantara kalian. Jadi jangan pernah tanyakan itu lagi." jawab Samuel.
"Sam, apa aku tidak ada artinya?" lirih Hana.
"Kau sangat berarti, Hana. Jangan
