As-ta-ga! Adit menggelengkan kepala melihat tiga orang yang masih mengikutinya bahkan hingga parkiran. Ferril yang berjalan paling belakang cuma terkekeh. Lucu saja melihat Ardan, Husein dan Fasha yang terus menempeli Adit usai acara pelukan tadi hingga sekarang hanya untuk meminta kontak Adit. Takut Adit menghilang lagi. Takut Adit pergi lagi dan mereka tak akan pernah bisa bertemu seumur hidup. Ia geleng-geleng kepala. Tapi ia akui sih kalau Adit memang banyak berubah. Begitu tak melihatnya selama dua tahun ini, ia bahkan bisa merasakan aura Adit yang agak berbeda. Mungkin lebih dewasa? Yeah, dibandingkan dengannya. "Heh! Udah! Gue kudu ke kantor gue nih. Entar gue pasti DM! Helah!" keluhnya tapi ditoyor Ardan yang membuat Husein terkekeh. Ardan tak mau mendengar semua ucapannya kare