Chapter 14

912 Words
"Aku sakit kepala mendengarnya," ucap Peri Leci saat ini. Ia tahu akan cerita Ratu Allice, selama ini dirinya menjadi peri penjaga Raja Rederick. "Aku akan pulang ke Elois, bertemu kalian cukup hingga disini saja." "Apa kau akan memberitahukan hal ini kepada Lord Kenneth?" Tanya Peri Leci membenarkan tubuhnya dengan mulai mengepakkan sayap serta sinar yang menyelimuti tubuhnya. "Kami belum memberitahunya, apakah ini harus?" Jawab Peri Arwell kepada Peri Leci. "A-apa? Jadi kalian belum memberitahukannya? Ingatlah Putri Ethelyn adalah anak angkatnya." Peri Moza menghela napas panjang, lalu turun dari ranting pohon saat ini. Ini adalah hal serius, padahal mereka adalah peri penjaga yang tidak bisa berbohong kepada Raja dan keluarga bangsawan. "Yasudah, Tuan Putri Ethelyn menungguku. Aku akan pergi dulu. Salam buat peri yang lain," ucap Peri Leci dengan terbang menuju Kerajaan Eloise. Kepakan sayap Peri Leci terbang menuju Kerajaan Eloise. Tanpa ia tahu bahwa Raja bersama rombongan keluarga Kerajaan membawa Putri Ethelyn ke Pegunungan Alvèim. "Apa kau menyukainya? Bahkan dari sini kau dapat melihat lautan," bisik Raja kepada Putri Ethelyn dengan memakai teropong dari atas pegunungan. Kereta kuda yang mereka pakai pun di taruh dibawah pegunungan bersama beberapa pengawal penjaga. "Ayah ini sangat indah, sepertinya akan sangat bagus jika kita berkemah disini," jawab Putri Ethelyn dengan memegang teropong Raja dan menggenggamnya erat. Melihat lautan dengan banyak burung elang terbang kesana-kemari. "Kau sangat bahagia berada disini. Kupastikan akan selalu bahagia," jawab Raja membuat kedua pipi Ethelyn berseri. "Apakah ada seseorang di Istana yang menanyakanku ketika kalian pulang tadi?" Tanya Raja dengan nada pelan. Kedua pengawal saling melirik satu sama lain, salah satunya melaporkan bahwa Tuan Austin sudah pulang dari Kerajaan. Austin de rough seorang Penasihat Raja di Kerajaan Eloise. Senyuman Rederick begitu mengembang ketika dirinya mengetahui Austin sudah pulang dari Kerajaan. "Ayah, apakah kita akan berjalan-jalan?" "Tentu saja jika kau mau, kita akan berjalan-jalan," jawabnya kepada Ethelyn dengan singkat. Hari sudah hampir malam, namun Putri Ethelyn menginginkan dirinya berada di luar, padahal cuaca sangat dingin. Hingga Raja memberikan mantel bulu hangat kepadanya dan membiarkan Putri Ethelyn beristirahat di atas ranjang Raja di perkemahan Kerajaan Eloise. "Austin sudah ada di Eloise katamu? Sangat menarik, ia pasti akan membawa kabar akan Kerajaan kepada kita. Putri Ethelyn harus sudah siap memasuki sekolah Kerajaan." "Tapi Yang Mulia, pesta dansa akan diadakan beberapa hari lagi. Undangan pun sudah menyebar, lalu undangan untuk Eloise tidak ada," ucap salah satu pengawal yang mengawal perkemahan kali ini. "Sangat bagus, semuanya pasti tercengang jika Eloise memiliki seorang Putri," jawab Raja Rederick kali ini. Berbeda dengan suasana Kastil Istana, melihat Peri Leci tercengang dengan melihat Austin datang dengan bersinar. Wajahnya semakin tampan dengan pakaian rapi saat ini. "Kau biasanya selalu bersama Yang Mulia Raja, kenapa kau sendirian di Istana?" "Kenapa kau lama sekali, kau ini penasehat Raja, Bahkan aku sebagai peri penjaga kelelahan disini," jawab Peri Leci dengan kesal. Dirinya kesal kenapa Raja pilih kasih, Austin bekerja diberikan liburan ke luar Kerajaan Eloise sedangkan dirinya harus tetap bekerja melayani Putri Ethelyn. "Aku menjaga Putri Ethelyn," ucap Peri Leci kembali. "Siapa katamu?" tanya Austin kepada Peri Leci. "Et-he-ly-n ... Penasehat apanya, sedangkan Tuan Putri Ethelyn saja ia lupa!" Gerutu Peri Leci membuat Austin ternganga, buah apel yang ia makan terjatuh karena terkejut mendengar nama Putri Ethelyn. Austin mencapit baju dress milik Peri Leci lewat jepitan tangannya. Mendekatkan wajah dengan wajah Peri Leci. "Katakan kepadaku siapa yang datang?" "Kau ini sangat rewel, sudah kukatakan kepadamu berkali-kali Putri Ethelyn," ucap Peri Leci kembali dengan suara kencang. Tatapan dingin dari seorang Austin pun terlihat. Selama ini ia menentang Raja untuk menerima tugas dari Yang Mulia Amung. Tak disangka ia menerimanya. "Akhirnya Yang Mulia menerima, padahal aku sudah berkali-kali mengatakan untuk menolaknya. Jadi ia sudah kembali? tugasku semakin bertambah untuk menjaganya tidak hanya menjadi penasihat Yang Mulia Raja ," ucap Austin dengan memakan kembali buah apel yang berada di genggamannya. "Menerimanya, karena Tuan Putri harus masuk ke sekolah kerajaan," jawab Peri Leci dengan menohok. Tubuhnya terbang menghampiri wajah Austin. Beberapa koki sedang memasak untuk menyiapkan makan malam Austin serta Peri Leci saat ini. "Kau berada di Kerajaan lain untuk apa? Bukan mencari beberapa wanita kan? Kau kan hobi menggoda wanita," sindir Peri Leci dengan tatapan sinis. "Kau sangat cerewet. Aku sudah membelikanmu banyak sekali makanan, termasuk gula permen." "Hais, bukan itu maksudku! Kau itu ke keluar Kerajaan Eloise melakukan apa saja?" "Kau mencurigaiku?" "Bukan! Aku menanyakanmu!" "Haha ... sama saja, kau menyebalkan. Diam dan makanlah," jawab Austin saat ini dengan membawa makanan untuk Peri Leci. Mereka makan malam bersama dengan menghabiskan beberapa makanan yang diberikan koki Kastil Istana. Makanan yang lezat malam ini karena efek mereka lapar. Setelah mereka menyelesaikan makan malam, Austin ke selasar selatan untuk beristirahat. "Kau sudah mengajarkan apa saja kepadanya?" "Hanya beberapa itupun baru, seperti tata krama berjalan dan duduk," jawab Peri Leci dengan perut membusung karena kekenyangan. "Berarti ia harus belajar berdansa dan memahami karakter keluarga setiap bangsawan," ketus Austin dengan kesal. Selama Raja tidak ada ia mengekspresikan kekesalannya di selasar selatan Kastil. "Apakah Putera Mahkota sangat tampan?" "Kenapa kau menanyakanku?" "Aku kan belum pernah melihatnya, selama ini yang kutahu hanya Putera Mahkota Eadric," seru Peri Leci dengan nada menyeleneh sewot, dirinya menarik kantung mata kanan dengan tatapan kesal. "Sangat tampan, tidak sembarang manusia bisa melihat peri." "Aku akan tidur, aku lelah. Menunggu Yang Mulia Raja pulang dari Pegunungan Alvèim bersama Putri Ethelyn serta keluarga Kerajaan, Yang Mulia Raja sudah seharusnya memiliki calon istri." ujar Austin dengan membawa mantel bulu tebal miliknya dan pergi meninggalkan Peri Leci.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD