Chapter 23

1017 Words
Suara burung-burung terdengar di langit Eloise. Pembelajaran pertama untuk Pelajaran Bangsawan Istana Eloise adalah hari ini, tentu Peri Leci membangunkan Putri Ethelyn untuk bersiap-siap. Menjadi hari yang sibuk seperti kata Austin, ini akan menjadi kenyataan. Beberapa pelayan sudah menunggu Putri Ethelyn untuk mandi dan berpakaian. Putri Ethelyn yang hampir tidak pernah bangun pagi pun kini kembali kesiangan. Pukul 08.00 pagi, ini adalah waktu pembelajaran pertama. Bisa-bisa Austin marah jika Putri Ethelyn terlambat. "Tuan Putri bangunlah, ayo bangun! Kau sudah terlambat Tuan Putri Et ... helyn!" Teriak Peri Leci di sisi telinga Putri Ethelyn. Bahkan suara teriakan saja tidak mempan bagi seorang Ethelyn. Tidak! Ini sangat bahaya, bisa-bisa Peri Leci di marahi Raja dan juga Austin karena menjadi Peri Penjaga yang tidak baik, mengajarkan dan mendidik Putri Ethelyn menjadi seseorang yang pemalas. Ini tidak boleh, Peri Leci harus bergegas membangunkan Putri Ethelyn sebelum pukul 09.00 pagi. Ia pun menarik selimut yang sepenuhnya menutupi tubuh Putri cantik itu, menarik paksa selimut kesayangannya yang lembut. "Peri Leci kau membuatku sulit untuk beranjak, iya-iya aku akan bangun," suara manja Putri Ethelyn terdengar, usia menuju dewasa ternyata tidak sepenuhnya dimiliki seorang Putri Ethelyn. Bahkan untuk bangun tidur saja sangat sulit bagi seorang Putri keturunan Ratu Allice. "Oh Vada kenapa Tuan Putri sulit sekali bangun pagi, Tuan Putri cepat bangun ... Raja datang!" Teriak Peri Leci kembali dengan teriakan lantang. Kedua tangannya menelungkup di pinggang serta raut wajah yang serius. Tak lama tubuh Peri Leci terpental akibat ia berdiri di sisi guling dekat Putri Ethelyn. "Yang Mulia, oh tidak aku bangun kesiangan," ucap Putri Ethelyn menerima panggilan Peri Leci yang berteriak bahwa Raja datang mengunjunginya. Ternyata itu hanya kepalsuan yang di buat Peri Leci. "Uh ... sayapku bisa-bisa rusak jika aku terlempar seperti ini," lirih Peri Leci yang masih terlentang, tubuhnya serasa sakit ketika ia terhempas di atas lantai. "Ya ampun, Peri Leci kenapa kau seperti itu? Kemarilah," ucap Putri Ethelyn mencapit tubuh Peri Leci untuk berada di telapak tangan miliknya. Dirinya bangun dan turun dari ranjang kasur. Melihat para pelayan yang sudah siap memandikannya serta melepas gaun malamnya untuk mandi. "Kenapa kau bangun telat sih? Gara-gara anda sayapku menjadi lemas. Tidak apa-apa Tuan Putri cepatlah mandi. Aku akan menyihir sayapku supaya menjadi sehat kembali," imbuh Peri Leci dengan menyemangati diri sendiri. Ini adalah hari pertama Peri Leci dalam menemani Putri Ethelyn belajar. Hari pertama ia akan belajar minat dan bakat bangsawan Kerajaan Eloise. "Sepertinya ia akan gugup, sudahlah tidak apa-apa yang penting Tuan Putri Ethelyn sudah siap untuk belajar," ucapnya dengan berdehem melihat Putri Ethelyn dimandikan oleh para pelayan. Satu jam kemudian. Putri Ethelyn yang sudah cantik bahkan memakai riasan rambut dan gaun yang anggun berlari menuju Ruangan Pelatihan Eloise. Raja sudah mempersiapkan Putri Ethelyn beberapa ruangan untuknya belajar. "Maaf Austin aku terlambat," ucap Putri Ethelyn tergesa-gesa. Suaranya berat dengan keringat yang jatuh di setiap kening dan leher disana. "Tuan Putri Ethelyn, akhirnya kau datang." "Ehm ... permisi Tuan Austin, setelah saya berpikir dalam pembelajaran tidak diperkenankan untuk seorang Putri datang terlambat. Jika ini dibiarkan maka ia akan sulit kedepannya untuk selalu tepat waktu." "Tapi Nyonya Jessica, Tuan Putri Ethelyn baru pertama kali belajar bangsawan. Maaf jika Tuan Putri Ethelyn datang terlambat," jawab Austin membela Putri Ethelyn. Putri Ethelyn masih berdiri di dekat pintu. Melihat sosok wanita yang sudah paruh baya dengan perut yang buncit serta pipi yang melebar, rambutnya ikal berwarna cokelat dan berkacamata bulat minus. "Maafkan saya, jika saya salah saya siap menerima hukuman," jawab Putri Ethelyn dengan menelan ludahnya sendiri, dibantu Peri Leci untuk menyapu keringat dengan sapu tangan. Jessica melihat perilaku Peri Leci yang memanjakan Putri Ethelyn saat ini, dirinya melepaskan kaca mata dan melihat tajam Putri Ethelyn. "Ternyata ada Peri Penjaga yang selalu melayani anda . Baiklah anda kumaafkan tetapi ini hanya satu kali saja. Selama tiga bulan anda harus menjadi seorang Putri Kerajaan yang disiplin. Austin tolong berikan kertas pengajaranku. Saya akan memulainya dengan bertanya," ucap Jessica kepada Austin. Jessica Antoinete, seorang guru kelas bangsawan Kerajaan Eloise dari Jaman Ratu Zinnia I ibu dari Ratu Virginia II, ia tinggal di Eloise Wilayah Saigant. Sangat berjiwa keras dan berwawasan tinggi, sangat disiplin dan juga berparas tegas. Seorang ibu dan juga istri dari Baron Kerajaan Eloise. "Terimakasih Nyonya Jessica." "Panggil saya dengan Madam Jessica, saya sudah menjadi guru anda Tuan Putri, seluruh anak-anak memanggil saya dengan Madam Jessica. Diluar para orang tua memanggil saya Baroness tetapi untuk Tuan Putri, anda boleh memanggil saya Madam Jessica." "Baik Madam Jessica, terimakasih karena anda mengizinkan saya untuk terlambat, saya janji tidak akan terlambat lagi," ucap Putri Ethelyn dengan mata yang tegas. Dalam awal Nyonya Jessica melihat Putri Ethelyn dari ujung rambut dan ujung kaki, dirinya menilai bahwa Putri Ethelyn tidak mirip dengan mendiang Ratu Virginia. Dirinya kembali membenarkan kacamata dan melihat ke arah Austin. "Untuk pertama kalian boleh melihat Tuan Putri belajar. Tetapi seterusnya tidak saya izinkan, jadi cukup diam dan menyaksikan saja." Austin dan Peri Leci pun duduk dengan jarak tiga meter dan mengangguk, menyaksikan Putri Ethelyn untuk minat dan hobi kelas bangsawan. "Untuk pertama-tama saya akan menguji anda, disini sudah ada biola, piano dan lukisan. Anda bebas memilih hobi dan minat anda Tuan Putri. Saya akan melihat kemampuan anda terlebih dahulu, apa yang anda sukai," ucap Jessica kepada Putri Ethelyn. Putri Ethelyn pun melirik ke arah Austin dan Peri Leci, tatapannya pasrah dengan minat dan hobi Putri Ethelyn. Rasanya tidak mungkin jika hobi dan minatnya akan terlihat baik, sudah lama juga ia tidak menjalankan hobinya di dunia manusia. "Hobi saya Madam Jessica?" "Benar, Tuan Putri selama ini hampir tidak pernah terlihat di Wilayah Eloise, sepertinya anda sudah menerima banyak pembelajaran. Jadi untuk awal saya akan melihat kemampuan anda," jawab Jessica kepada Putri Ethelyn. Keadaan kini terlihat tegang dengan saliva yang naik turun di pemandangan Austin, "Aku tidak akan menyangka bahwa Nyonya Jessica segalak ini, apakah ia masih tidak terima akan kematian Ratu Virginia?" "Em ... Austin, apakah dia benar Nyonya Jessica? Sepertinya Tuan Putri Ethelyn tidak maksudku belum belum bisa pengajaran. Jadi bagaimana ini? Kita bahkan tidak bisa membantunya." "Diamlah, cukup lihat. Pasang telingamu lekat-lekat dan tutup kuping. Jika ia memilih musik."

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD