24. The Longing of Two Hearts (1)

1490 Words

"Aku tidak mau mengorbankan Dieter!" teriak Raulas. "Tugas prajurit adalah mengorbankan nyawa untuk Yang Mulia, demi kemajuan kerajaan. Ini kewajiban Dieter. Dia terus maju karena tahu musuh akan mengejarnya, dan memberi kita peluang untuk menerebos dari sisi lain. Dieter itu pintar, Yang Mulia, jadi jangan sia-siakan kepintaran dan pengorbanannya ini dengan membagi pasukan kita." Lincoln kembali berceloteh. Wylmar mengamati semua dalam diam, pura-pura setuju dengan Lincoln dan mencemaskan Raulas. Sebenarnya dia agak bersimpati dengan Raulas yang sangat menghargai Dieter itu. Entah bagaimana perasaan putra mahkota tersebut saat dia tahu kalau Dieter sendiri adalah pengkhianatnya. "Aku akan tetap ke sayap kanan!" "Yang Mulia!!!" teriak para jendral di dalam tenda. “Maaf, Yang Mulia jik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD