Bab 24

1180 Words

Minggu pagiku, Minggu yang entah rasanya tidak mengenakan hatiku. Sejak semalam aku pulang dari bar milik Adrian, rasanya hati ini sungguh tidak tenang. Aku belum bisa memejamkan mataku hingga matahari memendarkan cahayanya di pagi hari. Seperti janjiku kemarin, aku akan menemani Bibi Jihan jalan-jalan. Entah mau ke mana aku tidak tahu. Tapi, rasanya aku belum ingin bangun dari tempat tidurku. Mbok Sanem dari tadi sudah bangun. Suara seseorang sedang memasak terdengar hingga kamarku. Siapa lagi kalau bukan Mbok Sanem. Pukul 9 pagi saat aku selesai sarapan, aku duduk di teras dengan sebatang rokokku. Cuaca di sini memang sulit di tebak, pagi tadi sinar matahari terasa hangat, tapi sekarang matahari tertutup oleh awan hitam. Air langit turun dengan rinai kecil yang syahdu. Suaranya masih t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD