Fares menatap Firna dengan senyuman yang begitu lebar hampir memperlihatkan deretan gigi-gigi atas nya.
Firna berputar didepan Fares menujukan dress yang dikenakannya. "Gimana kak, cocok gak?." Tanya Firna dirinya sedikit tidak pede karna dress itu cukup mempres lekuk tubuhnya dari depan dan belakang.
"Lo cantik banget, Na." Puji Fares pada penampilan Firna yang mengenakan dress selutu nya.
"Serius?."
Fares mengangguk. "Sexy... Tapi gue gak mau kalo pemandangan indah ini dipertontonkan oleh banyak mata, ganti aja." Ucap Fares.
Firna cemberut padahal dirinya sengaja membawa dress itu untuk keluar bersama Fares agar terlihat cantik dan serasi dengan suami nya. "Harus banget ganti ya kak?." Tanya Firna, Fares mengangguk.
"Harus, Na. Gue gak terima kalo lo jadi pusat perhatian mata laki-laki diluaran sana." Jelas Fares, Firna mengangguk lalu kembali mengganti dress nya sesuai ucapan Fares.
Fares menunggu dengan sabar istri nya yang kembali mengganti pakaiannya, sudah ke empat kali nya Fares menyuruh Firna untuk berganti pakaian karna memang dirinya tidak suka dengan dress-dress sexy yang dipakai Firna dan Fares pun baru menyadari ternyata istri nya memiliki banyak koleksi dress yang sexy, karna selama ini yang Firna kenakan sehari-hari dirumah hanya kaos, daster dan piyama itu saja.
Firna keluar dari kamar mandi kini mengenakan dress yang panjangnya dibawah lutut dengan model bodycon satin warna maroon, membuat kontras yang begitu terang dikulit putihnya.
Fares menelan ludahnya, Firna jika mengenakan dress seperti ini terlihat begitu anggun, dewasa dan berkharisma dengan wajah cantiknya, tidak keliatan jika umurnya masih belasan tahun.
Fares berdiri dari duduk nya mendekat pada istri nya. "Gini aja, cantik." Puji Fares menyelipkan anak rambut ke belakang telinga Firna menatap wajah istri nya dengan begitu intens.
"Lo sengaja pakai lipstik menor begini?." Tanya Fares salah fokus pada bibir Firna yang merah merona menggoda imannya untuk di serang.
"Gak cocok ya?."
Fares mengangguk. "Kaya biduan." Iris mata nya tidak lepas dari bibir merah itu.
"Aku hapus aja kalo begi—" belum selesai Firna berucap bibir nya sudah lebih dulu dibungkam oleh bibir tebal Fares yang mencium nya tanpa aba-aba.
Badan Firna hampir jatuh ke belakang karna serangan tiba-tiba Fares tapi dengan cepat lengan besar Fares menahan pinggang Firna dan lebih mendekatkan badan mereka membuat ciumannya semakin lama semakin dalam.
Firna menahan d**a Fares memukulnya mata nya hampir setengah tertutup karna kehabisan nafas, Fares melepaskan ciumannya membiarkan Firna mengambil nafas sebanyak mungkin.
Tangan Fares masih bertengger manis di pinggang Firna mengikis jarak diantara mereka membuatnya bisa melihat dengan jelas wajah Firna yang memerah dalam jarak yang dekat.
Firna segera menahan d**a Fares saat cowok itu hendak mencium nya kembali, Firna menggeleng. "Cukup, kak." Ucap nya menolak halus suami nya.
Fares menghela nafas nya panjang, jakun nya naik turun dengan jantungnya yang bergemuruh didalam sana. "Maaf, Na."
*****
Puas makan malam dan berjalan-jalan menghabiskan waktu berdua diluar Firan dan Fares kembali ke hotel untuk beristirahat karna malam sudah lumayan larut.
Fares merebahkan badannya dikasur setelah membersihkan diri beberapa saat yang lalu sedangkan Firna cewek itu tampak sibuk dengan ponselnya disebelah Fares, keduanya berbaring sebelahan.
Tidak ada obrolan dari keduanya, Fares membuka ponselnya sebentar untuk mengecek apakah ada sesuatu yang penting namun karna tidak ada Fares kembali menyimpan ponselnya.
Fares yang awalnya acuh tak acuh pada Firna yang sibuk sendiri dengan ponselnya mendadak penasaran dengan apa yang sedang istri nya itu lihat sedari tadi.
"Liat apa?." Tanya Fares bertanya terlebih dahulu tidak asal langsung mengintip saja.
"Live streaming konsernya nct." Balas Firna tanpa menoleh sama sekali pada Fares seolah akan rugi jika dirinya melewatkannya walau sedetik pun.
"Si surga itu?."
"Itu bts kak, dan namanya suga bukan surga."
"Lain lagi?."
"Emang lain, beda boyband."
"Sama-sama dari Korea."
Firna menghela nafasnya. "Iya sama, tapi beda." Ucap Firna dengan sabar.
"Muka nya sama semua." Ujar Fares setelah ikut melihat tayangan live streaming itu sebentar.
"Sama gimana sih kak, jelas-jelas beda gitu muka nya." Sebal Firna.
"Baju nya doang itu yang beda."
Bodo amat lah, Firna memilih untuk tidak menggubris nya lagi suami nya itu hanya membuat nya jadi tidak fokus saja.
Beberapa menit diam menyimak dan memperhatikan Firna yang heboh sendiri dengan tontonannya Fares mendengus sebal.
Berbeda dengan Firna yang berdecak pelan geleng-geleng melihat idola nya tampil dengan begitu tampan lewat layar ponselnya. "Ganteng banget gak sih, kak." Ujar Firna menujukan layar ponselnya pada Fares.
Cowok itu melirik sekilas lalu mendengus kembali. "Gantengan juga gue." Ketus Fares.
Firna melihat suami nya sambil mengangguk. "Kak Fares emang ganteng... tapi ganteng nya beda sama oppa Haechan, dia lebih bersinar." Fares yang awalnya sudah tersenyum mendadak cemberut mendengar nya.
"Seenggaknya gue bisa dimilikin, dia bisa gak?." Tanya Fares.
"Nggak." Jawab Firna dengan begitu polos raut wajahnya.
"Gue bisa dipeluk, dia bisa gak?." Lagi-lagi Firna menggeleng.
"Jadi sekarang lo lebih milih siapa?."
"Oppa haechan."
"Terserah lah." Fares kesal, ujung-ujung jawaban Firna tetap manusia Korea itu.
"Kok terserah, kak Fares ngambek?." Tanya Firna memegang bahu Fares yang tidur memunggungi nya.
Fares menepis pelan tangan Firna dari bahu nya lalu menarik selimut hingga menutupi lehernya. "Gue mau tidur."
Firna menaruh ponselnya sambil memajukan bibirnya kedepan. "Kok aku ditinggalin?."
Fares tidak bergeming cowok itu diam tak menjawab, matanya terpejam membiarkan Firna yang merengek kepadanya.
"Aku gak di peluk."
"Kak Fares."
Fares tetap berusaha untuk tidak menghiraukan rengekan Firna yang mengguncang-guncangkan punggungnya.
"Kalo kak Fares gak mau peluk aku seenggaknya kasih aku gulingnya satu." Ucap Firna karna Fares menguasai dua guling sekaligus tau jika Firna tidak akan bisa tidur tanpa memeluk sesuatu.
Karna tidak mendapatkan respon apapun dari Fares Firna turun dari kasur membuat Fares bertanya-tanya dalam hati nya atas pergerakan kasur itu.
Fares tidak membuka matanya meski dirinya penasaran apa yang istrinya lakukan hingga tiba-tiba guling yang didekapnya ditarik paksa dan berganti dengan tubuh hangat yang masuk kedalam pelukannya.
Tanpa membuka mata pun Fares tau siapa itu, sudut bibir Fares terangkat membentuk senyuman kecil. Aroma wangi yang begitu semerbak tercium ke penciumannya.
"Kalo kak Fares gak mau peluk, biar aku aja yang peluk." Ucap Firna melingkarkan tangannya ke pinggang Fares memposisikan diri dengan nyaman dipelukan suaminya.
Fares tidak sanggup dengan hal itu, tangannya dengan sigap langsung menarik badan kecil istri nya agar semakin merapat kepadanya tanpa membuka matanya.
Dikecup nya puncak kepala istri nya dengan sayang. "Selamat malam, Na." Gumam nya pelan tapi masih bisa didengarkan oleh Firna karna jarak mereka yang dekat.
"Selamat malam, kak."
To be continude