24| Kecoa Terbang

1459 Words

DENGAN bantuan selimut tebal yang saat ini sudah berhasil menutupi seluruh tubuhnya, Nasya dapat bernapas dengan lega karna dapat menemukan 'perlindungan' atas bahaya yang tengah mengancam itu.Tak berani menggerakan tubuhnya walau hanya sekecil apapun, tidak ingin kalau 'doi' yang baru saja dirinya sebutkan, berhasil menemukan tempat persembunyiannya. Tidak tahu harus berbuat apa sampai dengan jelas, suara ketukan pintu itu terdengar ditengah keheningan malamnya. Sempat meragukan pendengarannya untuk sesaat, sampai tambahan suara bellpun berhasil menyadarkan dirinya bahwa pendengarannya bukanlah halusinasi belaka. Dengan jantung yang berdebar kuat, Nasya berusaha untuk bangkit dari posisi duduknya. Berjalan menuju pintu utama dengan selimut yang masih setia melekat ditubuhnya. Hanya ada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD