27| Perlahan Mencair

1098 Words

KEMBALI pada Arkan yang masih setia menahan tangan laki-laki asing itu, perhatian Nasya juga kembali berpaling pada sang manusia tampan berkulit putih. "Lo siapa?" Tanya laki-laki asing itu sembari berusaha untuk melepaskan tangannya dari cengraman sang lawan bicara. Namun apa daya, kekuatan Arkan nyatanya jauh lebih besar daripada dirinya. "Gue?" Beo Arkan sesudah menghempaskan cengkramannya dengan kasar, "Lawan lo hari ini." Tepat sesaat cowok jangkung itu mengakhiri cuitannya, sebuah tendangan kencang nampak dirinya berikan. Tendangan yang sudah pasti berhasil menjatuhkan pertahan sang lawan hingga tubuh itu berakhir menghantam sebuah meja besi. Pemandangan gila yang sudah pasti mampu membulatkan mata Nasya, terlebih Arkan melakukan hal itu tepat disampingnya. Merasa tak terima d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD