28| Taman Kanak-Kanak

1338 Words

HAMPIR terbatuk karna terlalu terkejud atas pertanyan tembakan itu, si tampan bertopi tetap berusaha untuk bersikap tenang. "Gila, ya?" ucapnya singkat dengan kedua tangan yang terlihat menghilang ke dalam saku celananya. "Terus kenapa tanya-tanya gitu?" masih berusaha untuk menemukan kebenarannya, Nasya kembali bertanya. Namun sekali lagi, apa yang dirinya dapatkan tetaplah tidak akan sama dengan apa yang diharapkan. "Emang nanya udah berarti khawatir?" Sebuah respon menyebalkan yang hanya Nasya balas dengan memberikan cibiran pelan sebelum gadis itu terlihat kembali melanjutkan aktivitas awalnya. Membuka pintu berwarna cokelat itu sebelum menginjakan kakinya ke dalam apartment miliknya. Disusul dengan Derren yang malam ini entah mengapa kembali 'sedikit' mengurangi sikap menye

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD