13. Kondisi Clara

2937 Words
“Kau menemukan sesuatu?” tanya Zayn saat bertemu dengan Calvin di tempat pertemuan yang sudah mereka sepakati. Sebelumnya Zayn dan Calvin memang berangkat dengan kelompok yang besar dan pergi bersama. Namun, Zayn dan Calvin terpisah menjadi dua kelompok, agar mereka semua bisa melakukan pencarian yang lebih luas dan meningkatkan kemungkinan mereka mendapatkan hal yang lebih banyak. Zayn sendiri sudah menemukan banyak hal dan mengisi tas penyimpanan yang ia bawa dan anggota yang bergabung dengan timnya. Calvin yang mendengar hal itu pun tersenyum dengan bangga dan menunjukkan apa yang sudah ia dan kelompoknya temukan. Ternyata jika semua menyatukan apa yang mereka dapatkan, daftar yang mereka butuhkan dalam daftar sudah terpenuhi sepenuhnya. Karena itulah, Zayn dan Calvin terlihat bahagia karena semuanya berjalan dengan sangat lancar. Sesuai dengan harapan mereka. “Semuanya sudah lengkap. Tidak hanya menemukan bahan untuk obat Clara, kita juga mendapatkan begitu banyak sumber makanan untuk beberapa hari ke depan. Sepertinya, kita bisa bergegas untuk kembali.” Zayn yang mendengar perkataan Calvin pun mengangguk. “Ya, kita bisa segera pulang,” ucap Zayn lalu mengarahkan tim mereka untuk melangkah menyusuri jalan yang memang sudah ditandai, agar mereka tidak tersesat di tengah jalan. Tidak seperti perjalanan yang terasa sangat panjang dan melelahkan karena area yang mereka tuju ternyata memiliki jalan yang sulit untuk di akses. Namun, saat ini berbeda. Perjalanan pulang mereka lebih mudah daripada bayangan mereka sebelumnya. Waktu yang mereka tempuh juga lebih singkat, karena mereka sudah memiliki pengalaman dalam perjalanan tersebut. Setelah menempuh perjalanan yang sulit, kini mereka sudah tiba di area yang dekat dengan tempat persembunyian mereka. Namun, Zayn menyadari sesuatu yang salah dan segera memberikan isyarat pada semua orang untuk menghentikan langkah mereka. Calvin juga tiba-tiba mendapatkan firasat buruk yang berujung pada rasa takut yang luar biasa. Suasana menjadi sangat tegang kini. Setiap orang memiliki kecemasan yang sama, yaitu cemas jika tempat yang mereka gunkana saat ini tengah dalam masalah. Lalu sesaat kemudian, mereka terkejut karena mendengar suara ledakan yang begitu keras dari area perlindungan yang selama ini menjadi tempat persembunyian mereka. Hal itu disusul dengan suara gemuruh yang berasal dari puluhan pesawat tempur milik bangsa Draconian yang saat ini tengah mendarat dan mengepung area persembunyian dari berbagai sisi. Zayn yang menyadari hal itu pun seketika mengetatkan rahangnya, sebab saat ini sudah dipastikan bahwa tempat persembunyian mereka tengah diserang dan sudah tidak lagi bisa digunakan untuk menjadi tempat persembunyian lagi. Tentu saja hal tersebut membuat Zayn segera mencemaskan kondisi Clara. Melihat situasinya, sudah dipastikan jika saat ini bangsa dracnouan sudah sepenuhnya memasuki area persembunyian tersebut. Kecemasan yang dirasakan Zayn, tentu saja dirasakan oleh Calvin. Bahkan, kecemasannya lebih parah daripada Zayn, mengingat Calvin adalah saudara kembar Clara yang terikat dengan emosi yang begitu kuat. Calvin kehilangan akalnya dan ingin memastikan kondisi Clara, tetapi Zayn dan anggota kelompok yang lain dengan sigap menahan dirinya dan menyeretnya ke area yang sama-sama mereka ketahui sebagai orang yang sudah lama tinggal di tempat persembunyian tersebut. Tentu saja, Calvin merasa sangat marah karena ditahan seperti itu. Namun, Zayn dengan sigap segera berbisik pada Calvin, “Tenanglah, kau sendiri mendengar suara ledakan tadi, bukan? Itu adalah suara ledakan yang sudah dipastikan muncul karena jalur evakuasi sudah digunakan. Karena sudah digunakan dan sekarang tempat persembunyian sudah dikuasai oleh pihak musuh, maka Hial yang memimpin evakuasi pasti melakukan penghancuran labolatoriumnya sebagai jalan evakuasi, demi menutup jalan evakuasi tersebut dan menghentikan pengejaran.” Mendengar apa yang dikatakan oleh Zayn tersebut, Calvin tidak sepenuhnya merasa tenang. Ia masih memberontak di tengah usaha orang-orang yang menahan dirinya dan menyeretnya untuk pergi. Setelah cukup jauh dan melebihi radius pendengaran para draconian dan darar pesawat tempur mereka, Calvin pun dilepaskan dan sontak saja ia memaki, “Dasar Berengse*k kalian semua! Kalian bisa mengatakan semua itu dengan tenang, karena tidak ada anggota keluarga kalian yang tinggal di sana! Adikku yang tengah sakit, ada di sana! Bagaimana jika dirinya tidak ikut dalam kelompok yang dievakuasi? Apa yang akan kalian lakukan?” Zayn pun pada akhirnya memukul Calvin untuk membuatnya berpikir dengan rasional. Kecemasannya yang terlalu bisa membawa petaka bagi dirinya dan orang lain. Karena itulah, setidaknya saat ini Zayn harus membuat Calvin untuk mendengarkan dirinya, walaupun itu artinya ia harus menggunakan sedikit kekerasan. Calvin sendiri terlihat mematung karena mendapatkan pukulan yang sangat tidak terduga tersebut. Ketika Calvin diam seperti itu, barulah Zayn berkata, “Aku tau kau sekarang tengah cemas, tetapi dengarkan aku baik-baik.” Calvin mengetatkan rahangnya berusaha untuk menahan kecamuk emosi yang tengah ia rasakan. Lalu beberapa saat kemudian Zayn pun melanjutkan perkataannya karena tahu betul bahwa Calvin tengah mendengarkan ucpannya baik-baik. “Aku tau, kau ingin memastikan adikmu selamat atau tidak. Tapi, kita tidak bisa memastikannya dengan masuk ke dalam area persembunyian yang sudah dikuasai oleh para draconian. Bayangkan jika Clara ternyata sudah selamat, tetapi kau malah masuk ke dalam kandang para predator itu dan berakhir meregang nyawa. Clara pasti akan menyalahkan dirinya sendiri karena menganggap dirinya yang menjadi penyebab kematianmu.” Calvin terdiam, karena perkataan Zayn tersebut memang sangat masuk akal. Sebelumnya ia terlalu cemas hingga tidak bisa berpikir dengan jernih. Apa pun yang berkaitan dengan Clara memang selalu menjadi prioritas Calvin, hingga akal sehatnya selalu dikalahkan oleh hatinya yang selalu tergerak untuk memastikan keadaan adiknya terlebih dahulu. Zayn mengerti dengan kegundahan yang dirasakan oleh Calvin tersebut dan berkata, “Untuk sekarang, kita bisa pergi ke area evakuasi sementara yang terhubung dengan area persembunyian. Kita akan memastikan keadaan Clara di sana. Jika pun kemungkinan terburu terjadi seperti Clara yang tidak bisa ikut dalam kelompok evakuasi, kita bisa memikirkan cara untuk menyelamatkan Clara secepat mungkin dengan kepala dingin.” Mendengar apa yang dikatakan oleh Zayn tersebut, Calvin pun tersadar jika dirinya harus melakukan hal tersebut untuk memastikan keadaan Clara. Jika benar, Clara tidak ikut dalam kelompok yang dievakuasi, maka Calvin harus bergegas untuk mencari cara menyelamatkannya. Calvin tidak memiliki waktu untuk bertingkah gila seperti ini. Maka dari itu, Calvin pun berkata, “Kalau begitu, tolong tunjukkan jalan menuju area evakuasi yang kau sebutkan.” ** “Maafkan aku, aku tidak bisa menjalankan tugasku dengan baik. Padahal kau sudah mempercayakan Clara padaku, tetapi aku malah melakukan kesalahan yang sangat fatal,” ucap Hial sembari menunduk dalam, sebab dirinya benar-benar tidak memiliki keberanian untuk menatap Calvin yang kini sudah tiba di area evakuasi sementara. Area ini memang terhubung dengan area persembunyian mereka sebelumnya, tetapi karena jalan evakuasi sudah sepenuhnya tertutup karena ledakan yang terjadi, maka akan sulit bagi bangsa Draconian menemukan keberadaan area ini. Baru saja, Hial menjelaskan situasi yang terjadi, dan meminta maaf dengan penuh rasa penyesalan sebab Clara tidak bisa ikut dalam evakuasi ini. Tentu saja Zayn yang mendengar hal itu sangat marah. Berbeda dengan Calvin yang segera terdiam dalam waktu yang lama untuk memikirkan hal yang harus ia lakukan. Zayn mencengkram baju Hial dengan penuh kemarahan dan bertanya, “Bagaimana kau bisa hidup setelah melakukan hal yang bodoh seperti itu, Hial? Kau meninggalkan Clara di tengah kepungan para draconian itu? Apa kau gila?” Sementara para anggota kelompok yang selamat terlihat sangat cemas dengan apa yang terjadi saat ini. Mereka sudah cemas dengan kenyataan bahwa tempat persembunyian mereka ditemukan, dan kini mereka bahkan dalam perburuan bangsa draconian. Namun, situasi semakin memburuk, ketika para pemimpin kelompok terlihat berselisih dan saling emosi. Calvin pun menarik tangan Zayn untuk berhenti mencengkram kerah Hial dan berkata, “Berhenti, Zayn. Jangan membuang waktu untuk melakukan hal ini. Aku rasa, kita tidak sepenuhnya bisa menyalahkan Hial. Sebab ia jelas-jelas hanya melakukan hal yang harus ia lakukan demi menyelamatkan lebih banyak orang. Sekarang, kita harus berpikir untuk menemukan solusi dari permasalahan saat ini.” Mendengar apa yang dikatakan oleh Calvin, Zayn pun berusaha untuk menenangkan diri. Setelah melihat jika Zayn sudah tenang, Calvin pun berkata, “Sekarang kita harus berbagi tugas. Ada yang harus bergegas memimpin kelompok untuk menuju tempat yang lebih aman, karena kalian yang berkata sendiri bahwa ini adalah area yang digunakan sebagai tempat evakuasi sementara. Lalu aku akan memeriksa tempat persembunyian kita, aku harus memastikan keadaan Clara.” Calvin tidak bisa membodohi dirinya sendiri, jika dirinya memang mencemaskan Clara. Namun, ia harus tetap tenang dan berpikir realistis. Karena itulah, ia mengambil langkah seperti ini. Hial yang mendengar hal itu pun berkata, “Sepertinya akan sulit dan berbahaya jika kau ingin memeriksa tempat persembunyian kita sebelumnya. Karena mereka sepertinya akan terus mengawasi tempat tersebut.” Zayn melirik Hial dengan tajam, merasa sangat jengkel karena ia tiba-tiba bertingkah sangat menyebalkan seperti saat ini. Lalu Zayn pun berkata, “Tutup mulutmu. Jika kau tidak bisa membantu, lebih baik kau tidak mengatakan apa pun yang membuat keadaan terasa sulit. Aku sendiri tahu jika kondisi saat ini tidak memungkinkan kami memeriksa area persembunyian tersebut, tetapi kami akan mencari celah dan kesempatan untuk melakukannya. Ada sekitar tiga puluh orang yang tertinggal di sana, termasuk Clara. Karena itulah, kami harus memastikan keadaan di sana.” “Karena situasinya terlalu berbahaya, sebaiknya hanya aku yang pergi untuk memastikannya. Zayn, kau tidak harus ikut denganku, dan lebih baik membantu Hial untuk memimpin evakuasi anggota kita menuju tempat yang lebih aman,” ucap Calvin saat dirinya memikirkan banyak kemungkinan yang terjadi. Saat ini dirinya tidak boleh membahayakan orang lain, karena risikonya sangat tinggi, lebih baik hanya dirinya yang menyusup dan memastikan keadaan di sana. Zayn menggeleng dengan tegas. “Tidak, akan sangat berbahaya jika kau menyusup ke sana sendirian, Calvin. Setidaknya harus ada seseorang yang membantumu dan melindungi punggungmu ketika berada di sarang musuh,” ucap Zayn merasa sangat tidak setuju dengan ide yang dikatakan oleh Calvin tersebut. Di saat mereka masih mempedebatkan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya, tiba-tiba seorang anak kecil mengangkat tangannya dan berkata, “Apa kalian mencari kakak yang tidak pernah ke luar dari ruangannya?” Meskipun tidak menyebut jika itu adalah Clara, tetapi ketiga pria yang mendengar hal itu bisa menebak dengan pasti bahwa saat ini anak kecil ini tengah membicarakan Clara. Calvin pun mengangguk dan berkata, “Benar. Kami tengah membicarakannya. Apa kebetulan, kau mengetahui sesuatu? Jika iya, kau bisa mengatakannya padaku. Itu mungkin saja hal yang sangat membantu, karena saat ini kakak yang tidak pernah ke luar itu tengah berada dalam bahaya.” Mendengar apa yang dikatakan oleh Calvin, anak kecil itu pun terlihat ragu sebelum berkata, “Tadi, aku sedikit nakal dan naik untuk mengintip apa yang terjadi. Aku melihat jika ada beberapa anggota kelompok kita yang dibawa pergi oleh mereka. Aku tidak tahu apakah kakak yang tidak pernah ke luar dari ruangannya itu juga termasuk dalam orang-orang yang dibawa oleh draconian itu. Tapi, karena dia tidak ada di sini, sepertinya besar kemungkinan kakak itu ditangkap oleh draconian yang mengerikan itu.” Calvin bingung dengan reaksi yang harus ia tunjukkan saat ini. Sebab Calvin merasa sangat bersyukur, bahwa ada kemungkinan Clara memang selamat. Namun, Calvin cemas jika saat ini Clara sudah berada di tangan bangsa draconian lagi. Jika benar itu terjadi, maka ini adalah kali kedua bagi Clara tertangkap oleh bangsa draconian yang mengerikan tersebut. Kesempatan kedua yang merasakan firasat buruk Calvin. Untuk kali pertama, Clara mungkin bisa melarikan diri dari cengkraman para draconian yang kejam itu, tetapi entah dengan kali kedua ini.  Zayn yang menyadari kegelisahan Calvin tersebut pun berkata, “Kalau begitu, lebih baik kita segera memeriksa tempat persembunyian kita.” Mendengar apa yang dikatakan olehnya, Calvin mengangguk. Lalu berkata, “Ya, kita harus melakukannya. Tapi, kita harus memantaunya dari jauh terlebih dahulu sebelum merencanakan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Namun, untuk saat ini kita harus memulai evakuasi terlebih dahulu untuk mengamankan anggota kelompok kita. Meskipun saat ini bangsa draconian, tidak menyadari keberadaan kita di titik ini, situasi belum sepenuhnya aman bagi kita.” Zayn yang mendengar hal itu pun mengangguk dan sepakat untuk terlebih dahulu mengungsikan anggota kelompok yang sudah dipastikan selamat terlebih dahulu. Zayn dan Hial bergegas untuk terlebih dahulu mengungsikan kelompok mereka ke tempat yang lebih aman, hingga bangsa draconian tidak akan bisa mengendus keberadaan mereka. Setidaknya itu adalah hal yang paling harus dilakukan oleh mereka. Sementara Calvin yang berada di belakang rombongan terlihat tenggelam dalam pikirannya sendiri. Sebab jelas dirinya masih mencemaskan mengenai kondisi Clara. “Kumohon, kali ini berusalah untuk tetap bertahan, Clara. Aku akan menyelamatkanmu, aku berjanji,” gumam Calvin memohon dengan sangat agar adiknya bisa bertahan dalam situasi yang jelas sangat berbahaya tersebut. ** “Sepertinya kita bisa beristirahat di tempat ini terlebih dahulu. Sebab tempat ini sudah dipastikan berada di luar area yang berada di dalam radar para draconian yang memburu kita,” ucap Hial saat dirinya sudah memperhitungkan semuanya dengan detail dan rasanya tempat di mana mereka berhenti, bisa digunakan untuk menjadi tempat beristirahat yang nyaman untuk sementara waktu. Calvin dan Zayn sudah setuju dengan apa yang dikatakan oleh Hial. Namun, Calvin merasa jika dirinya sama sekali tidak ingin untuk beristirahat. Selain karena dirinya masih memiliki kekuatan, saat ini adalah waktu yang sangat tepat bagi Calvin untuk kembali ke area persembunyian yang sebelumnya. Jika mereka kembali sekarang, Calvin yakin jika ia akan tiba di tempat persembunyian di tengah malam. Meskipun kondisi malam akan cukup berbahaya, terlebih jika para bangsa Draconian masih berkeliaran di sana untuk mengamankan area persembunyian tersebut. Namun, Calvin tetap ingin memastikan sesuatu di sana. “Apakah kau akan pergi sekarang?” tanya Zayn saat menyadari jika saat ini Calvin tengah merencanakan untuk pergi dari tempat beristirahat yang sudah ditentukan tersebut. Calvin mengangguk. “Benar, aku harus kembali sekarang.” Zayn yang mendengar hal tersebut segera berkata, “Kalau begitu, aku akan ikut.” Mendengar hal tersebut, Calvin pun menghela napas panjang. “Situasi saat ini tidak bisa dikonfirmasi, Zayn. Bisa saja, situasi saat ini sangat berbahaya karena bangsa draconian ada di sana untuk menjaga area yang sudah mereka rampas,” ucap Calvin. “Akan lebih berbahaya jika kau pergi sendiri, Calvin. Karena itulah, lebih baik kita pergi bersama. Kita harus saling melindungi,” ucap Zayn. Hial sendiri merasa ingin ikut serta dalam perjalanan tersebut. Ia sendiri tengah berada dalam merasa menyesal, karena tidak menjalankan tugasnya dengan sangat baik untuk menjaga Clara. Namun, ia sendiri sadar jika ia tidak bisa melakukan hal tersebut. Ia memiliki tanggung jawab dengan mengambil peran untuk menjaga anggota kelompok. Setelah sepakat, Calvin dan Zayn segera berpamitan dengan Hial dan bergegas untuk pergi kembali menuju area persembunyian mereka. Tentu saja keduanya kembali dengan sangat cepat, karena tidak membawa rombongan dan bisa memaksimalkan perjalanan dengan berlari sekuat tenaga mereka. Untungnya, perjalanan tersebut berjalan dengan sangat lancar tanpa hambatan apa pun. Tidak ada bangsa draconian, atau bahkan gerombolan mhonyedt yang mereka temui dalam perjalanan. Hingga, mereka pun tiba di area yang bisa untuk mengawasi dan memantau area persembunyian mereka. Secara mengejutkan, ternyata area persembunyian yang sudah sangat kacau tersebut, terlihat lapang dan tidak terlihat ada penjagaan apa pun di sana. Hal tersebut tentu saja membuat Zayn dan Calvin saling berpandangan karena situasi yang terjadi saat itu tidak sesuai dengan perkiraan mereka. “Bukankah ini ketenangan yang sangat aneh, bukan?” tanya Zayn pada Calvin yang tentu saja mengangguk, sebab dirinya juga merasa jika hal tersebut sangat aneh. Calvin mengernyitkan keningnya karena memang merasa aneh dengan situasi ini. “Sepertinya kita harus mengawasi dan memastikan kondisi lebih lama terlebih dahulu,” ucap Calvin yang disetujui oleh Zayn tersebut. Setelah memantau setengah jam berlalu, Zayn dan Calvin pun selesai memantau dan sudah bisa memastikan jika situasi sangat aman. Karena pemikiran yang sama, segera bergegas untuk memeriksa area persembunyian tersebut. Lalu ternyata mereka pun bisa melihat ada banyak rekan-rekan mereka yang mati dan tergeletak di sana. Lalu, kerusakan parah juga terlihat di sana, entah itu akibat dari ledakan bom yang terjadi, atau mungkin karena serangan yang dilakukan oleh bangsa Draconian yang sebelumnya menyerang dan menguasai area persembunyian mereka. “Vani?” Calvin terguncang saat melihat jika Vani sudah terkapar dan terbunuh di sana. Namun, di antara rekan-rekan mereka yang sudah mati, tidak terlihat keberadaan Clara di sana. Calvin pun menatap Zayn yang juga tengah memeriksa rekan-rekan mereka yang sudah mati. “Sepertinya, Clara benar-benar dibawa oleh bangsa draconian,” ucap Zayn mengingat apa yang dikatakan oleh anak kecil yang memberikan sebuah informasi yang penting bagi mereka. Calvin kembali merasa bingung dengan reaksi yang harus ia lakukan saat ini. Calvin pun terlihat sangat gelisah dengan apa yang tengah terjadi saat ini. “Entah aku harus senang atau sedih dengan kondisi saat ini. Memang benar setidaknya saat ini Clara selamat tetapi aku tidak bisa merasa senang karena saat kau tengah berada dalam genggaman draconian kejam itu, aku cemas perlakuan seperti apa yang Clara dapatkan,” ucap Calvin terlihat sangat tertekan dengan kondisi saat ini. Zayn tentu saja sama-sama merasa sangat cemas. Namun, Zayn pikir jika dirinya harus memberikan dukungan pada Calvin. Selain itu, memang ada sesuatu yang menarik di sana. Karena itulah, Zayn berkata, “Kondisi saat ini memang tidak memungkinkan kita untuk merasa tenang. Namun, sekarang coba berpikir sedikit lebih tenang dari sisi yang lain. Pikirkan, mengapa mereka membawa Clara, sementara mereka membunuh yang lainnya? Bukankah ini adalah hal yang bisa kita anggap sebagai hal yang melegakan? Sebab jelas, bisa dipastikan bahwa situasi saat ini tidak terlalu merugikan Clara. Ada sesuatu yang dibutuhkan oleh bangsa Draconian dari Clara.” Calvin tentu saja merasa jika apa yang dikatakan oleh Zayn memang benar adanya. “Benar, aku rasa memang ada sesuatu yang dibutuhkan bangsa draconian dari Clara. Entah apa itu, tetapi sepertinya kita harus mencari tahu ke mana Clara di bawa, kita harus mengeluarkan dan membawa Clara ke luar dari cengkraman mereka sebelum mereka selesai memanfaatkan Clara. Sebab jika sampai mereka selesai memanfaatkan Clara dan tidak lagi membutuhkan Clara, aku tidak yakin, dengan keselamatan Clara nantinya,” ucap Calvin segera diangguki Zayn saat itu juga. “Kita harus bergegas sekaligus berhati-hati dengan langkah yang kita ambil, karena aku yakin, bangsa Draconian juga tidak akan hanya berpangku tangan saat banyak dari kita yang bisa meloloskan diri saat mereka menyergap kita,” jawab Zayn.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD