"Jef! Apa aku seburuk itu?" Grazilda sibuk menata peralatan makan siang yang baru saja digunakan, untuk dicuci di bak cuci dapur. Kata-kata Jefri tentang keburukan Grazilda masih terngiang-ngiang jelas di kepalanya, menolak untuk pergi begitu saja. Sejak tiga jam yang lalu, Grazilda tak lepas dari bayangan ini. Percayalah. Mengetahui kita adalah pribadi yang buruk itu tidak mudah kita terima begitu saja. Ada kekecewaan dan kegetiran tersendiri yang Grazilda rasakan. "Kamu masih bahas ini?" Kedua alis Jefri naik ke tengah dahi, berkerut samar. Apakah Grazilda dari tadi memikirkan hal ini? "Sejak aku kehilangan memoriku, semuanya nggak sama lagi. Setiap kali aku denger Kevano cerita tentang aku, seolah-olah aku mendengar kisah orang lain yang sama sekali tidak menyangkut aku sama sekal