"Pak. Ih. Nggak enak diliat anak-anak nanti," desah Kana tidak nyaman karena Bisma meremas lemak pinggang Kana gemas. Napas Bisma terdengar memburu. Dia dengan cepat melumat bibir Kana dan memburu seluruh wajah Kana dengan bibirnya. Kana terdesak. Bisma sudah mulai menunjukkan sisi garangnya. Kana terbuai hebat, kegarangan Bisma memancing gairahnya. Tapi dengan cepat pula dia dorong wajah Bisma dari wajahnya. Dia tidak ingin Bisma terlampau jauh. "Pak. Sudah. Nggak di sini." "Di mana? Di kamar saya?" Kana tepuk-tepuk lembut pipi Bisma. "Sekali lagi, Kana. Saya janji nggak sekasar tadi," ujar Bisma dengan wajah memelas. Kana diam memasrahkan dirinya kembali dicium Bisma. Padahal baginya lumatan bibir Bisma sebelumnya tidak sekasar yang Bisma katakan. Kana menyukainya. Tapi kali