“Pa …”
Sapaan Atha terdengar sedikit kaku ketika datang menemui papanya di ruang VIP tempat kedua adiknya dirawat. Sepanjang perjalanan dari kantor pikirannya campur aduk tidak karuan. Merasa belum siap bertemu kedua bocah itu, tapi di satu sisi dia juga merasa berkewajiban melakukannya.
“Masuk!” ucapnya mempersilahkan keduanya masuk ke kamar rawat anaknya.
Menghela nafas panjang, Atha mencoba mempersiapkan hati untuk bertemu kedua bocah tak bersalah yang nyaris jadi korban balas dendam ngawur mamanya itu. Dengan menggandeng Elina, dia mengikuti papanya masuk. Dan seketika hatinya mencelos melihat keadaan mereka yang jauh dari kata baik-baik saja.
“Anna, Adrian, lihat siapa yang datang menjenguk kalian!”
Kedua bocah yang terbaring di ranjang pasien berjajar itupun menoleh. Atha dan
