Ali terduduk di bawah lantai. Bersandar di pinggiran ranjang. Kepalanya terbenam di atas lutut. Tangannya menekan d**a kuatkuat. Menghalau rasa sakit yang dirasakannya. Jika dia tau akan sesakit ini saat ditinggal oleh Sisi, mungkin dulu dia tidak akan menyia-nyiakan wanita itu. Andai dia tau akan seputus asa ini saat tidak bisa menemukan Sisi, mungkin dulu dia tidak akan mengabaikannya. Karena setelah kehilangan, kita baru sadar jika pernah menggenggam sesuatu yang begitu berharga. Suara pintu terbuka menyentak Ali. Pria itu sontak mendongak saat mendengar suara langkah orang memasuki kamarnya. Ali terbelalak ketika melihat Sisi berjalan santai masuk ke kamar. Ali hanya bisa melongo seperti orang bodoh. Tak bergerak sedikitpun. Sedangkan Sisi langsung buang muka saat bertatapan