Mita kembali melangkahkan kakinya menuju ke lobby. Ia menatap ke arah bangunan gedung, menahan tangis. Ia menahan air mata agar tidak jatuh. Tapi apa data air mata itu kini jatuh dengan sendirinya. Ia lalu dengan cepat menepis air mata itu. Ia memejamkan matanya sejenak, menarik nafas panjang, agar hatinya kembali tenang. Rasa sakit yang ada di dalam hati begitu dalam melihat Bima bersama seorang wanita di sana. Ia tahu bahwa Bima laki-laki hangat, penuh sejuta posona, yang telah mencuri hatinya. Ia juga mengatakan terang-terangan bahwa ia menyukai laki-laki dewasa itu. Bima memperlakukan dirinya dengan baik, sikap perhatian, dan membuatnya nyaman. Ia seorang wanita yang memiliki perasaan, perasaan itu tidak akan ia lakukan jika Bima tidak meresponya dengan baik. Tapi apa yang di lakukan