“Temuilah mas mu. Dia sedang menunggumu di luar untuk bicara. Biar Ibu yang menjaga Nala.” “Mas ku? Maksud Ibu apa? Aku sama mas Alan kan sudah bercerai, Bu. Kok Ibu masih saja menganggap kalau Mas Alan adalah mas ku?” “Sssttt!” Anne langsung menempelkan jari telunjuknya ke mulut untuk meminta putri sulungnya tidak bicara dengan suara kencang. “Nurut saja sama Ibu.” Bisiknya. “Aku tidak mau nurut sama Ibu.” “Kamu ini memang selalu membangkang ucapan Ibu. Apa sakit anakmu ini masih belum cukup untuk membuka pikiran kamu soal hubungan kamu dan Alan?” “Nala sakit bukan karena perpisahan aku dan Mas Alan, melainkan dia memang sedang sakit saja.” “Wes... wess... Ibu tidak mau mendengar apa-apa lagi dari kamu. Pokoknya, kamu keluar sekarang dan temui Alan!” Titahnya, tanpa bisa ditolak lag