"Hanya ingin menemani dia beli kado untuk ulang tahun mamanya." "Kenapa nggak minta istrinya saja yang nemenin?" Moza mengedikkan bahunya. Mita memilih tak mau ikut campur meski dia tidak setuju dengan apa yang Edham lakukan pada Moza. Kenapa juga pria itu harus terus menerus melibatkan Moza. Mita tidak punya daya upaya untuk ikut campur dengan urusan Moza meski dia adalah sahabatnya. Kini kedua wanita itu sudah meninggalkan lobi. Benar saja karena Edham sudah menunggu Moza di depan gerbang kantor. "Moz! Tuh Edham!" Dengan tidak suka Mita menunjuk dengan dagu pada arah keberadaan mobil Edham "Iya. Aku duluan ya, Mit." Moza melesat meninggalkan sahabatnya yang masih berdiri membeku di tempat dengan penuh decakan sebal. "Moza ... Moza. Semoga saja kamu segera mendapat jodoh terbaik a