Tidak mau larut akan kesedihan, Moza memilih masuk ke dalam kamar mandi untuk menyegarkan badan. Hampir tiga puluh menit lamanya gadis itu mendekam di dalam kamar mandi. Keluar dengan rambut basah dan tubuh lebih segar. Perut yang keroncongan mendorong Moza mencari di mana keberadaan ponsel yang sejak semalam dia abaikan. Banyaknya pesan dari Edham semalam tak ada satu pun yang Moza baca. Pun halnya dengan banyaknya panggilan tak terjawab masih dari nomor yang sama, tak ada yang terjawab olehnya. Lagi-lagi gadis itu mendesah lirih. Berniat memesan makanan melalui sebuah aplikasi ketika pintu kamarnya diketuk dari luar. Dengan malas Moza menuju pintu untuk membukanya. Rupanya salah satu teman yang tinggal bersamanya di rumah ini tengah menyodorkan sesuatu. "Apa ini, Kak?" "Mungkin makan