Theya berkali-kali menghembuskan nafas panjang. Dengan kedua tangan di pinggang, wanita cantik yang sudah menggulung rambutnya ke atas, kemudian mengikatnya asal tersebut—berjalan mondar-mandir. Sesekali kepalanya menggeleng. Setelahnya, kepala itu akan berputar ke arah seseorang yang tampak begitu santai duduk menyandar dengan buku di tangannya. “Kamu sudah membuatku pusing dengan terus berjalan mondar-mandir seperti itu.” Cylo menoleh. Sebelah tangan pria itu kemudian menepuk satu sisi ranjang yang dibiarkannya kosong. “Kemarilah, sudah malam. Kamu harus istirahat. Katanya besok mau ketemu bunda.” Cylo tersenyum, sembari mengangkat sepasang alisnya. Membuat Theya yang melihatnya justru menjadi semakin kesal. Sekali lagi pria itu menepuk sisi ranjangnya, meminta sang istri untuk mengiku