26 "Hai," sapa Hadrian. "Bu, damang?" tanyanya sambil menyalami Hana dengan takzim dan menyempatkan diri untuk mengusap rambut Kaivan yang baru tertidur di pelukan sang nenek. "Pangestu, Kasep," jawab Hana. "Eits, jangan dekat-dekat Na dulu, belum boleh!" tegas Hana. "Aduh, ketahuan." Hadrian menggaruk-garuk belakang kepala seraya tersenyum lebar, merasa malu niatnya untuk menemui Ivana ternyata sudah terbaca oleh Hana. "Bentar aja ngobrolnya, Bu. Boleh, ya?" rayu Hadrian dengan tatapan penuh permohonan yang akhirnya membuat Hana tidak tega. "Oke, maksimal lima belas menit ngobrolnya. Di ruang tengah aja, biar kelihatan." Hana memberi kode dengan dagu agar Ivana mengikuti langkah Hadrian menuju ruang tengah. "Hatur nuhun, Ibu memang the best," puji Hadrian yang ditanggapi Hana den