Hari Baik

1272 Words

37 Sesuai perjanjian, Zayan diberikan kesempatan untuk bertemu dengan Kaivan setiap akhir pekan. Pria itu terpaksa menerima persyaratan tersebut, karena enggan untuk berdebat dengan Ivana. Hari ini adalah pertemuan perdana mereka. Sejak seusai salat Jum'at, pria bercambang itu sudah sibuk membereskan peralatan kerja dan bersiap-siap untuk berangkat ke Bandung. Baru saja dia hendak keluar dari ruangan, dari lift tampak dua orang perempuan tengah jalan mendekat. Perempuan yang lebih tua langsung mengembangkan senyuman, dan Zayan hanya bisa mengeluh dalam hati karena lagi-lagi dirinya terhambat. "Mau ke mana, Zay?" tanya Anggita. "Mau ke Bandung. Kalian, ada perlu apa ke sini?" Zayan balas bertanya. "Ada sesuatu yang perlu dibicarakan." "Tentang?" "Ehm, kita bisa bicara di dala

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD