Daniel membuka pintu apartemennya, ternyata benar Angel menepati janjinya. "Ku kira kamu lupa dengan janjimu?" sindir Daniel. Mereka duduk di sofa ruang tamu. "Siapa orang yang kamu temui semalam?" tanya Daniel tanpa basa-basi. "Azka." Daniel mengernyit. "Azka?" "Kamu bukannya ingin tahu tentang kehidupanku?" Daniel mengangguk. "Baiklah, aku akan menceritakannya, tapi kamu tidak boleh memotong sebelum aku selesai berbicara." Lagi-lagi Daniel mengangguk. Angel menghela napas dan ia menerawang ke masa lalu. "Saat umurku 9 tahun, orang tuaku bertengkar, papa ingin menikah lagi dengan wanita lain, mamaku enggak terima, sampai akhirnya pingsan, lalu dibawa ke rumah sakit dan mama tidak tertolong karena memang mama mempunyai riwayat sakit jantung." An