Vanya sedikit meringis ketika kaki kanannya memijak pada lapangan. Rasa sakit itu semakin bertambah. Namun, Vanya mencoba menahannya. Gadis itu mencoba tetap fokus untuk menangkis satu persatu serangan yang dilayangkan oleh Ardan. Hingga saatnya, gadis itu pun memberanikan diri untuk menyerang Ardan kembali dengan tendangan memutar. Dan… ‘Bruk….’ Semua murid yang menonton langsung berteriak histeris ketika melihat Vanya terjatuh sangat keras akibat tidak bisa menahan tubuhnya ditambah kaki kananya yang kembali terasa nyeri akibat menendang perut Ardan. Bahkan kali ini rasanya sangat sakit dibanding tadi siang. “Sial!” batin Vanya. Vanya menatap sekelilingnya yang kini memandang kearahnya dengan tatapan kasihan. Ardan yang pali