Gadis cantik itu memandang keluar jendela mobil, angin menerpa rambut indahnya. Mengenakan kaos berwarna hitam dan jeans biru serta sneakers seperti andalannya, kacamata hitam bertengger dihidung mancungnya. Penampilannya terlihat santai namun tak menghilangkan sisi feminim dari wajah cantiknya, ia duduk dijok samping kemudi. Diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun, karena jujur saja tubuhnya saat ini terasa dingin. Jantungnya berdebar tak karuan, was-was dan khawatir. Ia melirik pria disampingnya yang tengah fokus kearah jalan, pria itu terlihat santai dan tanpa ekspresi sedikitpun. Padahal Valery terus berdoa dalam hati agar pria itu mengubah pikirannya, ia menghela nafas kasar, menggenggam jemarinya yang bergetar karena takut. Washington.... Kota kelahirannya yang sudah beberapa tah