Gadis cantik itu duduk dibalkon seorang diri, mengamati cahaya bulan dan bintang ketika malam semakin larut. Insomnia membuatnya tetap terjaga dan akhirnya membawanya menikmati pemandangan malam diluar, semilir angin menerpa wajah dan kulitnya. Meski dingin, Valery tetap menyukainya. Ia duduk menopang dagu dengan kedua tangannya, udara malam yang sejuk entah mengapa selalu membuat hatinya tenang. Tiba-tiba saja, sebuah tangan besar mengelus tengkuknya. Ia terkejut pada awalnya, namun begitu menyadari aroma maskulin yang selalu menjadi candunya, Valery mengetahui sosok tersebut. Dirinya tak heran, karena sejak dulu pria itu selalu mengendap masuk kedalam kamarnya, dan kini itu terjadi lagi, sungguh Valery merindukan hal seperti ini. Valery menutup kedua matanya, merasakan jemari Chris b