Chapter Thirteen Sekarang kami sudah tiba di Jakarta, sesuai kesepakatan kita, besok adalah pernikahan Dave dan kakakku, rasa marahku masih ada tapi tidak lagi ada rasa sakit kurasa memang benar waktu adalah obat paling mujarab untuk mengobati hati yang terluka, kurasa aku sudah bisa memaafkan mereka tapi luka yang mereka torehkan belum bisa kulupakan, forgive but not forget. Kami sekarang ada di hotel mewah milik bosku, kaya kan dia, tapi tidak cukup kaya buat menyewa dua kamar alasannya enggak ada kamar kosong, memang sih sekarang lagi musim Holiday, tapi aku enggak percaya, aku udah mau pesan kamar sendiri tapi dia malah mengambil tas tanganku dan menyuruh pelayan hotel buat membawakan koper kami, dasar otoriter sialan. Dari tadi aku sudah protes tapi bos sialan itu enggak peduli