Chapter Twelve

688 Words

Chapter Twelve   Selena pov "Ya ... Ini cuma berlaku selama kita di Indonesia aja sampai saya enggak dipaksa buat tunangan sama cucunya teman nenek, habis itu kamu tetap sekretaris saya disini, tidak lebih jadi jangan sampai kamu berharap lebih, ingat ini cuma pura-pura." Apa-apaan itu apa dia pikir aku begitu menginginkan memiliki tunangan yang mesumnya kelewatan, tukang maenin cewek...big no...batinku. Bisa mati mengenaskan aku nanti, makan hati. "Ish ... tuan ... saya bertanya karena saya cuma ingin memastikan status kita saja, jadi jangan berpikir kalau saya mau ya jadi tunangan beneran sama tuan Saya mah ogah punya tunangan yang mesumnya kebangetan" kataku kesal, entah tuan m***m ini udah membuatku sangat-sangat marah. Dia hanya mengernyit heran dengan kekesalanku. Karena biasany

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD