Chapter Four
Selena menceritakan semua kebusukan kekasih dan kakak tirinya ke Luisa sahabatnya di Aussie
Luisa tidak bisa percaya Dave bisa menyakiti sahabatnya seperti itu, karena dia yakin sekali Dave benar-benar cinta dengan Selena dari perlakuan Dave selama mereka pacaran dan melihat pribadi Dave selama ini, kalau bukan Selena sendiri yang memberitahu sudah pasti Luisa tidak akan percaya. Ternyata selama ini mereka telah terperdaya. Apa Dave memang seperti itu, kenapa mereka bisa tidak menyadarinya?, betapa brengseknya seorang Dave
"Ya ampun Sel, aku enggak nyangka Dave sanggup menyakiti kamu seperti itu. Selama ini aku pikir dia benar-benar cinta sama kamu. Enggak nyangka dia munafik juga, bisa menyelingkuhi kamu dengan kakak tirimu sendiri. Dia benar-benar b******k ... terus kakak kamu juga gimana bisa.." tanya Luisa enggak habis pikir, bagaimana tidak, Dave juga kenal dengan keluarga Selena walau mereka tidak secara langsung bertemu tapi Selena juga selalu terbuka dengan Dave tentang keluarganya. Apa selama ini di belakang Selena mereka... Ya ampun, semakin dipikir Luisa semakin jijik saja jika apa yang tadi selintas di pikirannya itu yang terjadi...mereka memang brengsek...Selena pasti sangat hancur
"Terus rencana lo apa Sel..." tanya Luisa setelah cukup lama mereka sibuk dengan pikiran mereka sendiri..
"Balik ke Aussie, aku udah mengajukan lamaran kerja dan lusa ada panggilan wawancara ... aku ingin ngelupain semua dan memulai lembaran baru, kamu mau bantu aku kan Lu” sahut Selena sambil merebahkan tubuhnya di kasur empuk hotel tempat dia menginap mencoba menutup mata setelah sambungan telepon di tutup.
**
Besoknya Selena bangun dan bersiap pergi ke bandara...dia akan pergi...disini tidak ada lagi rumah buatnya...yang ada disini hanya kekecewaan....
Diapun check out dari hotel...sepertinya memang tidak ada lagi yang mengharap kepulangannya, buktinya baik Ayahnya ataupun Dave mereka cuma menghubunginya lewat telepon tidak ada yang berusaha membujuknya langsung . Ck apa sih yang diharapkannya, bisa-bisanya dia masih berharap pada mereka.
Selena meminta hotel buat mencarikannya taxi buat ke bandara...setelah taxi datang segera dia naik dan menyebutkan tujuannya ke sopir taxi tersebut, selama perjalanan banyak yang dipikirkannya mulai dari kenapa semua ini terjadi padanya, kenapa orang yang dipercaya dan dicintainya dengan sepenuh hati menghianatinya apa salahnya? Apa selama ini dia salah karena masih mempertahankan keperawanannya yang akan diserahkannya hanya pada suaminya saja?
Tapi itu yang selalu diajarkan aunty Laura selama ini, dia memang tinggal di Aussie tapi selalu mengajarkan tentang budaya timur dan juga agama yang dianutnya mengajarkan buat menjaga kesucian kita, karena itu harta kita yang paling berharga dari seorang wanita...apa dia menyesal sudah menjaganya selama ini sehingga dia harus kehilangan kekasihnya? Tidak...tidak...Selena menggeleng pelan, Tuhan telah menunjukkan padanya siapa sebenarnya Dave dan Angel...ya...ini lebih baik dia tahu sekarang kan?
Satu tetes air matanya jatuh...ini air mata terakhir buat meratapi pengkhianatan mereka, setelah ini tidak boleh ada air mata yang jatuh buat orang seperti mereka, air matanya terlalu berharga buat dia keluarkan buat orang munafik macam mereka, tekadnya dalam hatinya. Batinnya menguatkan..
Ayah...Dave...Angel...semuanya selamat tinggal aku pergi...tapi aku berjanji setelah aku bisa menata hatiku aku akan kembali...dan kalian akan menyesal sudah mengecewakanku...janjinya.
**
Selena baru tiba di Aussie, sekarang dia sampai di apartemen Luisa, dia sementara tinggal disana sampai dia punya tempat tinggal sendiri.
Ya, Selena akan memulai semuanya dari awal lagi, memulai hidupnya tanpa adanya Dave sang pujaan hati. Sebenarnya Selena kurang suka kembali ke Aussie karena banyak kenangan Dave dan dirinya. Tapi hanya di Aussie lah Selena bisa bertahan. Selena tidak memiliki banyak teman, hanya Luisa sahabat dekatnya.
Tadi Luisa menjemputnya di bandara.
Mereka berpelukan...tidak ada air mata, karena Selena sudah berjanji tidak akan menangis lagi, hanya Luisa yang menangis. Luisa sangat menyayangi sahabatnya itu, jadi apa yang dirasakan sahabatnya itu dia juga merasakannya.
Selena bertekad akan menghapus nama Dave dari pikirannya, Selena percaya Tuhan akan mengganti Dave dengan yang lebih baik. Ya...Selena percaya dengan rencana Tuhan. Jodoh tidak akan tertukar. Orang baik pasti berjodoh dengan orang baik pula.
Mungkin bagi Tuhan Dave tak cukup baik untuknya, atau Selena yang tidak cocok buat Dave. Pasti ada hikmah di balik semua peristiwa. Kini saatnya ikhlas dan menerima qada’ dan qodar dari Tuhan. Bukankah itu sebagian dari rukun iman.