Suasana pagi ini sangat cerah, langit tanpa awan membentang memamerkan kemegahan birunya. Bunga-bunga di pekarangan yang sebelumnya kuncup, kini mekar dengan sempurna. Memamerkan keindahan yang diiringi dengan aroma segar yang menyerbak.
Seeorang gadis baru saja membuat satu tanaman yang layu menjadi segar kembali, dia tak lain adalah Alissa. Kekuatannya menghidupkan sesuatu yang hampir mati telah aktif sehingga dia bisa menggunakannya untuk bunga tersebut.
Hari ini adalah hari sabtu, Alissa dan Edwyn akan pergi ke alun-alun kota untuk mencari pekerjaan. Alissa berdecak kesal sebab Edwyn belum selesai siap-siap, padahal semalam dia yang mengajak dan pagi ini dia bahkan bangun lebih lambat dan jika bukan karena Alissa dia mungkin masih tertidur.
“ Selamat pagi nona, aku baru melihatmu di sekitar sini. Apa kau orang baru disini.?” Tanya salah satu tetangga yang kebetulan melintasi rumah Edwyn.
“ Saya sepupunya Edwyn, nama saya Alissa.” Balasnya lirih.
“ Oh, pantas saja. Lalu apa yang kau lakukan di luar? Dimana Edwyn.”
“ Aku disini bibi Margaret.” Sahut Edwyn yang baru saja keluar dari rumahnya.
“ Sepupumu sangat cantik, aku baru tahu kalau kau memiliki sepupu secantik ini.” Lanjut Margaret.
“ Terima kasih, dia memang sangat cantik.” Seru Edwyn.
Setelah cukup berbincang-bincang, mereka pun berpisah di jalan. Margaret sedikit terkejut dengan Edwyn yang pertama kali dia lihat berangkat pagi-pagi, biasanya Edwyn hanya keluar di waktu-waktu tertentu kecuali pagi.
**
Setibanya di alun-alun kota, begitu banyak orang disana mulai dari berjualan apapun yang bisa menghasilkan uang hingga menjual bakat mereka seperti bermain musik, melukis, menari, hingga pantonim.
Hari Sabtu di alun-alun kota Humberg biasanya akan di padati oleh orang-orang, itu sebabnya para penjual ikut memadati tempat itu. Alissa dan Edwyn sekarang sibuk mencari pekerjaan di toko-toko kecil yang ada di sana, namun sayangnya tak ada pekerjaan yang kosong bisa menerima mereka.
Edwyn meminta Alissa untuk tidak jauh-jauh darinya karena banyaknya manusia di tempat itu, dia takut sesuatu terjadi kepadanya atau ada seseorang yang menyadari tentang wujudnya yang berbeda.
Saat itu pandangan Alissa tertuju pada seseorang yang melakukan sebuah trik menghilang benda, dia tahu kalau pria itu sedang menipu dengan menyembunyikan koin di balik telapak tangannya seakan koin itu menghilang.
Namun anehnya trik itu berhasil membuat penonton terkesima hingga mereka dengan sukarela memberikan uang mereka kepada pria itu. Tiba-tiba saja Alissa terpikir sesuatu, dengan kekuatannya dia bisa saja membuat pertunjukan sulap yang lebih dari pria itu.
“ Edwyn.” Panggil Alissa membuat pria itu menoleh ke arahnya.
Alissa pun mulai berbisik kepada Edwyn tentang idenya tersebut, Edwyn yang mendengarnya langsung setuju akan hal itu. Namun sebelum itu mereka membutuhkan atribut sulap, dan toko Gabriel yang berada dekat dengan alun-alun membuat Edwyn segera menuju toko itu untuk menyewa beberapa benda.
Kedatangan Alissa dan Edwyn di toko itu membuat Gabriel si pemilik toko tidak mengenal Alissa lagi, itu karena terakhir kali Alissa menghapus ingatannya terhadap semua orang sehingga Gabriel dan Alissa kembali harus berkenalan.
“ Karena sepupumu sangat cantik, kau boleh mengambil barang-barang itu.” Seru Gabriel.
“ Terima kasih Gabriel, aku sangat tertolong.” Balas Edwyn.
Tanpa menunggu waktu lama akhirnya mereka bergerak mencari tempat yang cocok untuk mereka gunakan, lokasinya masih di alun-alun namun keramaiannya tidak sama seperti yang ada di tengah alun-alun.
Posisi Edwyn disini sebagai seorang pesulap sedangkan Alissa akan membantunya dengan kekuatan sihir, dia juga akan menjadi host untuk menarik semua pelanggan beserta yang bertugas untuk mengumpulkan uang hasil dari sulap mereka.
“ PERHATIAN UNTUK SEMUA WARGA KOTA HUMBERG, KAMI AKAN MELAKUKAN PERTUNJUKAN SULAP YANG BELUM PERNAH SAMA SEKALI KALIAN TEMUKAN DIMANA PUN. UNTUK IKUT MENYAKSIKANNYA, SILAHKAN BERKUMPUL DI SINI SEKARANG JUGA.!!!” Seru Alissa menggunakan pengeras suara yang di berikan oleh Gabriel barusan.
Panggilan Alissa rupanya tidak mendapatkan perhatian dari mereka, tak berhenti sampai di situ dia pun mencoba menarik perhatian mereka dengan melemparkan tiga buah batu ke langit yang kemudian di ubahnya menjadi sebuah ledakan kecil.
Dengan ledakan kecil barusan orang-orang mulai tertarik untuk melihatnya, Alissa pun memberikan kode kepada Edwyn untuk berpura-pura layaknya seorang sulap professional.
Edwyn menunjukkan sebuah kotak kosong kepada para penonton, kemudian dia hanya mengetuk kotak itu sebanyak tiga kali hingga seekor kelinci keluar dari dalam kotak tersebut.
Penonton yang menyaksikannya pun ikut terkejut sembari memberikan tepuk tangan yang meriah, dan para penonton lainnya ikut menyaksikan sulap Edwyn hingga meninggalkan pesulap yang sebelumnya di lihat oleh Alissa.
Beberapa trik lainnya di tunjukkan Edwyn di depan semua orang, mereka semakin antusias sebab sulap yang di lakukan Edwyn terlihat sangat nyata tanpa ada penipuan. Setelah cukup menampilkannya, tiba saatnya menerima imbalan dari para penonton.
Alissa berjalan mengelilingi para penton sambil menadahkan sebuah kotak untuk mereka meletakkan uang mereka di sana, melihat banyaknya uang yang mereka peroleh dari pertunjukkan ini membuat Alissa merasa sangat senang dan puas.
“ Tunggu dulu, kalian jangan mudah tertipu dengan sulap barusan.” Suara itu berhasil menarik semua perhatian termasuk Alissa yang menoleh ke arahnya dengan bingung.
“ Kalian terlalu mudah untuk di tipu, mereka menggunakan alat sulap yang telah di rancang sebelumnya dan seolah-olah mereka yang melakukannya.” Pria itu maju di tengah-tengah kemudian mengambil alat yang di gunakan Edwyn dan menunjukkannya kepada semua penonton.
Setelah di coba tak ada reaksi apapun, pria itu bingung sebab yang dia lakukan pun seperti itu tapi kenapa dengan milik mereka dia tidak bisa melakukan apapun. Alhasil dia telah mempermalukan dirinya sendiri, para penonton menyorakinya hingga membuatnya pergi dengan menanggung rasa malu.
Alissa menatap Edwyn dan mereka saling melemparkan senyum, sampai kapan pun tidak akan ada yang bisa menguak alasan di balik sulap mereka terasa lebih nyata. Bahkan seorang pesulap professional pun tidak akan bisa melakukannya.
**
Begitu banyak belanjaan yang mereka bawa pulang hari ini, persediaan makanan untuk satu bulan sudah terpenuhi sehingga mereka tak perlu khawatir soal makanan lagi. Sebagian uang akan di gunakan untuk kebutuhan rumah lainnya, Edwyn berencana akan membuatkan kamar yang layak untuk Alissa dengan tempat tidur yang jauh lebih nyaman untuknya istirahat.
“ Ini uang untukmu.” Edwyn memberikan beberapa lembar uang kepada Alissa yang membuat gadis itu terlihat bingung.
“ Uang untuk apa.?”
“ Kau seorang wanita, kau membutuhkan pakaian yang baru. Kau bisa menggunakan uang ini untuk belanja pakaian baru.” Jelas Edwyn.
“ Terima kasih.” Balasnya tersenyum tipis.
“ Aku ada urusan malam ini, mungkin aku akan pulang larut. Kau tidak perlu kemana-mana, tetaplah di rumah sampai aku kembali.”
“ Kau tidak akan pulang terlalu lama kan.?”
“ Aku tidak tahu, urusanku kali ini mungkin akan memakan waktu yang cukup lama.”
“ Aku ikut.”
“ Hey, ini urusanku. Kau tidak perlu menemaniku, tetap disini dan aku akan kembali jika urusanku telah selesai.”
“ Baiklah, aku akan menunggumu disini.” Balas Alissa pasrah.
**
Alissa sudah merasa tubuhnya merasakan sesuatu yang salah, itu akibat dia jauh dari Edwyn. Kegelisahan Alissa bertambah ketika hujan mulai turun di tambah kerasnya petir yang menyambar di luar sana.
Alissa sudah mencoba untuk tidur lebih awal, namun dia juga khawatir dengan Edwyn jika sesuatu terjadi kepadanya di luar sana. Karena tak bisa tidur akhirnya Alissa bangkit dari tempat tidur dan berulang kali mengecek keluar apakah Edwyn sudah kembali apa belum.
Pandangan Alissa tiba-tiba menangkap sebuah bingkai foto yang terpajang di kamar itu, Alissa melihat ada foto seorang wanita yang begitu cantik dengan mata berwarna hazelnut, rambut hitam yang panjang, dengan senyuman yang sangat cantik.
“ Apa dia mendiang ibunya Edwyn.?”
Alissa kemudian mendapati sebuah kalender dengan tanggal yang di lingkar merah oleh spidol, tanggal itu jatuh tepat hari ini dan keterangan yang menyebutkan di tanggal tersebut merupakan tanggal kematian ibunya Edwyn.
“ Apa jangan-jangan dia pergi untuk mengunjungi makam ibunya.?”
Alissa merasa sedikit bersalah, hari ini mereka banyak menghabiskan waktu yang tidak penting sampai membuat Edwyn tidak sempat mengunjungi makam sang ibu. Alissa semakin di buat tidak tenang, dia ingin segera bertemu Edwyn dan meminta maaf padanya.
Suara pecahan piring terdengar jelas di luar sana, Alissa mengira itu adalah perbuatan Edwyn yang mungkin sudah kembali. Dengan sigap Alissa keluar dari kamar menuju dapur, namun yang dia lihat bukanlah Edwyn melainkan sosok lain.
“ Siapa kau? Apa yang kau lakukan.?” Sahut Alissa berusaha menyudutkan pria yang mengenakan topeng tersebut.
Alissa mulai tahu kalau pria itu adalah pencuri setelah melihat barang-barang milik Edwyn di masukkan ke dalam sana. Jika saja Alissa bisa menggunakan kekuatannya dia sudah membekukan pria itu dengan cepat.
Pria itu mengambil sebuah pisau dapur dan mengarahkannya kepada Alissa jika dia berani macam-macam, di saat yang bersamaan dia pun mencoba untuk melarikan diri. Namun siapa sangka kemunculan Edwyn di pintu masuk membuatnya terkejut begitu pun dengan Edwyn.
“ Dia seorang pencuri, dia mencuri semua koleksimu.” Sahut Alissa dan membuat Edwyn langsung menyerangnya.
Edwyn berusaha merebut barang yang telah di curi oleh pria itu, namun sayangnya Edwyn mendapat tusukan dari pisau yang di pegangnya. Edwyn terjatuh ke lantai dengan darah yang mulai timbul di balik pakaiannya yang basah.
Alissa yang kembali mendapatkan kekuatannya membuat pria itu membeku di tempatnya, dia segera mengecek keadaan Edwyn dengan rasa takut ketika melihat pisau itu masih menancap disana.
“ Aku akan membunuhnya karena dia telah menyakitimu.” Ucap Alissa bersiap ingin menyerang pria itu namun Edwyn menghentikannya.
“ Jangan melakukan hal itu, kita bisa mengirimnya ke penjara..uhhuk.” Edwyn tak sanggup berkata-kata lagi dengan menahan rasa sakit dari tusukan pisau itu.
Alissa kemudian mencoba untuk lebih tenang, dia menggunakan kekuatan sihirnya dalam menyembuhkan pada Edwyn. Meskipun dia belum menguasai kekuatan itu dengan baik tapi dia tetap menyalurkannya agar Edwyn bisa secepatnya sembuh.
Kekuatan Alissa berhasil membuat lukanya menutup kembali, kesadaran Edwyn sudah menghilang dan Alissa segera membawanya ke kamar. Sedangkan pria itu akan di biarkan membeku sampai besok ketika semuanya sudah kembali dengan normal.
**
Pria itu terbangun dari tidurnya sambil berteriak yang membuat Alissa ikut terkejut dan menatapnya heran. Edwyn bangun setelah ia sadar dari tidurnya, dia kaget dan memeriksa keadaan tubuhnya karena seingatnya dia telah di tusuk pisau oleh seorang pencuri.
“ Kau baik-baik saja.?” Tanya Alissa penasaran.
“ Aku terluka, di bagian sini. Kenapa tidak ada luka.?” Edwyn bingung setelah mengecek bagian perutnya yang tertusuk dan tidak menemukan luka apapun disana.
“ Aku sudah mengobatinya dengan sihirku, kau tenang saja.” Balas Alissa sukses membuat Edwyn merasa tenang.
“ Lalu bagaimana dengan pencuri itu.?” Tanya Edwyn penasaran.
Mereka berdua akhirnya keluar dari kamar menuju ruang tamu, disana Alissa sengaja menggantung tubuh pencuri itu secara terbalik sebagai bentuk hukuman. Kemudian Edwyn membuka penutup wajahnya dan sontak membuat mereka terkejut melihat wajah si pencuri.
“ Dia pesulap yang ada di alun-alun kemarin.” Ucap Alissa.
“ Apa yang dia inginkan datang kemari untuk mencuri koleksiku? Dia pikir semua itu bisa membuatnya memiliki kekuatan sihir.” Gumam Edwyn.
Alissa pun menggunakan sihirnya untuk membuat pria itu kembali normal, dia terkejut melihat Alissa dan Edwyn secara terbalik dan kemudian sadar jika dirinya lah yang terbalik.
“ Lepaskan aku.” Perintahnya dengan paksa.
“ Telinga panjang? Kau bukan manusia? Jadi benar kalau sulap yang kau lakukan itu karena gadis ini.” Lontarnya memperhatikan Alissa dengan teliti.
“ Apa kita harus membawanya ke polisi atau membuatnya kehilangan ingatan saja.?” Tanya Alissa.
“ Apapun itu yang membuatnya melupakan tempat ini.” Balas Edwyn.
**
Semua permasalahan telah selesai, pria itu telah kehilangan ingatannya tentang Alissa dan Edwyn sehingga mereka tidak akan lagi saling berurusan satu sama lain. Keputusan Edwyn untuk membuatnya kehilangan ingatan dari pada membawanya ke penjara adalah keputusan yang tepat setelah mengetahui bahwa pria itu memiliki seorang istri dan anak.
Alissa menghampiri Edwyn yang sedang duduk di depan rumahnya, dia menatap kea rah bunga-bunga yang tumbuh dengan sangat baik semenjak Alissa tinggal bersamanya. Gadis itu kemudian duduk di sebelahnya dan ikut menatap apa yang dia lihat.
“ Aku minta maaf.” Ucap Alissa pelan.
“ Minta maaf untuk apa.?” Tanya Edwyn menatapnya bingung.
“ Kemarin adalah hari peringatan kematian ibumu, kau harus pergi di malam hari karena kemarin kita menghabiskan waktu untuk mencari uang dan belanja bulanan.”
“ Dari mana kau tahu kemarin adalah peringatan kematian ibuku.?”
“ Aku melihatnya di kalender kamarmu.”
“ Benar juga, aku lupa menyimpannya.”
“ Lain kali jika kau ingin kesana untuk menengoknya, ajak aku ya.” Pinta Alissa menatapnya teduh.
“ Pasti, aku akan mengajakmu dan memperkenalkanmu padanya.” Balas Edwyn dengan senyuman.