“ Aku sudah menunggumu dari tadi.”
Alissa langsung menoleh saat itu juga, dia mendapati sosok peri yang di lihatnya dalam mimpi semalam. Rupanya mimpi itu adalah sebuah petunjuk nyata yang bisa membawanya ke tempat yang di sebut hutan timur atau Sabaody.
“ Perkenalkan, namaku Oliver. Dan aku adalah satu-satunya peri hutan Sabaody yang selamat dari serangan manusia jahat itu.”
“ Bagaimana manusia bisa datang ke tempat ini.?”
“ Karena tempat ini tidak di lindungi oleh ras terkuat, maaf kalau aku menyinggung bangsa Elf. Tapi pada kenyataannya ibumu tidak memberikan perlindungan pada hutan ini.”
“ Tapi kenapa? Aku tidak tahu menahu soal itu, setahuku ibuku adalah pelindung negeri Sandora, sementara Sabaody bukanlah wilayah kekuasaannya.?”
“ Kau benar, Sabaody memang bukan wilaya bangsa Elf. Tapi pemimpin kami dulunya mengajukan permintaan kepada ibumu untuk melindungi kami, tapi sayangnya mereka menolak sehingga yang terjadi pada kami sekarang hanyalah penderitaan.”
“ Aku minta maaf atas nama ibu dan bangsa Elf lainnya.” Ucap Alissa sambil menunduk menyesal.
“ Tidak apa-apa, lagi pula itu sudah terjadi dan aku hanya bisa menerima kenyataan saat ini.” Balas Oliver.
“ Aku akan menolongmu, kau berkata kalau aku bisa membantu menyelamatkan kalian dari manusia itu kan? Jika benar bisa menolong, aku bersedia melakukannya.” Kata Alissa sungguh-sungguh.
“ Kalau begitu kau harus mengaktifkan kekuatanmu dulu.” Ujar Oliver.
“ Tapi aku tidak punya kekuatan.”
“ Kau memilikinya, ikut aku.” Ajak Oliver yang akhirnya membawa Alissa menuju suatu tempat.
Dari tempatnya berdiri saat ini, Alissa dan Oliver dapat melihat satu pohon besar yang sama persis seperti yang dia lihat di dalam mimpi. Namun anehnya pohon itu berada sangat jauh dari mereka sekarang, keduanya harus melewati padang ilalang yang tingginya hampir menutupi wajah mereka.
Setelah berjalan cukup jauh akhirnya mereka tiba di depan pohon terssebut, Oliver kembali menjelaskan kepada Alissa bahwa pohon itu merupakan pohon dewa yang biasa di sebut sebagai pohon Alimilos. Pohon itu di percaya mampu membangkitkan kekuatan yang terkubur di dalam jiwa, sama seperti Alissa yang besar kemungkinan kekuatannya itu ada namun belum di bangkitkan.
“ Apa kau sudah siap.?” Tanya Oliver melirik Alissa.
“ AKu siap.” Balasnya mantap.
Alissa di minta untuk menyentuh pohon sambil memejamkan matanya, sebuah ingatan yang entah milik siapa masuk ke dalam kepalanya dan membuat Alissa syok hingga membuka kedua matanya dengan lebar.
Selanjutnya, entah bagaimana sebuah kekuatan tiba-tiba datang dan menghantam dadanya. Alissa melepaskan tangannya dari pohon dan mundur beberapa langkah bahkan membuatnya sampai terjatuh ke tanah.
“ Uhuk.!!” Alissa merasakan rasa sakit yang luar biasa, dia tidak bisa berkata-kata lagi.
Darah segar keluar dari mulutnya, kemudian dia menoleh ke arah Oliver yang memandangnya dengan tatapan santai. Alissa tidak mengerti kenapa perubahan wajah Oliver berubah begitu cepat, dan ketika dia hendak mengatakan sesuatu rasa kantuk yang tak tertahankan membuat Alissa akhirnya jatuh tak sadarkan diri.
**
Pertemuan Winola dengan kerajaan Arandelle baru saja selesai, kini dia ingin pergi menemui putrinya di kamar. Dua pengawal yang menjaga pintu kamar Alissa memberikan penghormatan kepadanya sebelum dia masuk.
Ketika Winola masuk ke dalam kamar Alissa, dia bisa melihat putrinya itu sedang terbaring di atas tempat tidur. Namun ketika Winola mendekat lebih jauh, dia melihat Alissa dengan pakaian yang penuh keringat serta nafas yang terengah-engah.
“ Alissa.?”
Saat Winola memeriksanya, kening Alissa terasa begitu panas. Tanpa pikir panjang Winola segera memanggil pengawal untuk memanggil Asklepios ke kamar Alissa, setelah itu mereka pergi dan tak lama kemudian membawa Asklepios yang waktu itu menangani Alissa ketika dia pingsan selama dua hari.
“ Apa yang terjadi padanya.?” Tanya Winola yang sudah tidak sabar dengan hasilnya.
“ Yang mulia, ini hal serius yang harus saya sampaikan kepada anda dan yang mulia Valar.”
“ Kenapa suamiku harus mendengarnya juga? Kau bisa memberitahuku saja.”
“ Beliau harus mengetahuinya juga.”
Winola yang pasrah akhirnya menyetujui permintaan sang Asklepios barusan, dengan mengirimkan pesan kepada Fanwe untuk segera datang ke istana Sandora malam ini. Selanjutnya Alissa di biarkan istirahat untuk sementara waktu dengan penjagaan yang ketat dari beberapa orang yang di beri perintah langsung dari Winola.
**
Malam itu di ruangan yang tertutup, Winola dan Fanwe selaku orang tua kandung Alissa di hadapkan oleh Asklepios yang merupaka seorang dokter yang dapat di andalakan oleh kerajaan. Suasana tampak sangat menegangkan sampai membuat Winola beberapa kali tidak tenang.
“ Dari penglihatan yang ku lihat, Alissa sudah mendapatkan kekuatannya.” Ucap Asklepios yang bernama Hades.
“ Itu mustahil, bagaimana kekuatannya bisa bangkit sementara selama ini dia tidak pernah meninggalkan istana.?” Sahut Winola.
“ Apa kau yakin dia tidak pernah keluar dari istana.?” Lontar Hades seketika membuat Winola bungkam.
Sebenarnya sejak beberapa hari terakhir Winola sudah curiga jika Alissa keluar dari istana secara diam-diam, mulai dari bunga yang hanya ada di hutan, aroma lain yang tercium di kamarnya, serta aura lain yang terpancar di sekitar Alissa.
Jauh sebelum Alissa terlahir ke dunia, Winola pernah mendapat satu ramalan yang menyebutkan bahwa putrinya akan terlahir tanpa kekuatan. Hal itu bisa membuat usia Alissa panjang jika dia tidak memiliki kekuatan, namun jika kekuatannya bangkit maka usianya pun akan semakin pendek dan dia tidak bisa berumur panjang seperti para Elf lainnya.
Dan baru-baru ini ada peramal lain yang memberitahunya jika usia Alissa akan lebih pendek jika dia sampai bertemu dengan manusia, untuk mencegah semua itu Winola sudah mencoba mengurung Alissa sejak kecil agar semua tidak dapat teradi, tapi sekarang semua berkata lain.
“ Apa kau sudah mencoba membaca isi pikiran Alissa.?” Tanya Fanwe.
“ Sudah, tapi aku tidak bisa membacanya. Semua terlihat gelap, aku tidak mengerti kenapa aku tidak bisa membaca pikiran putriku sendiri akhir-akhir ini.” Balas Winola.
“ Kekuatan yang timbul di dalam dirinya membuat tubuhnya tidak bisa menerima semua hal itu sehingga membuat Alissa merasa kesakitan. Kekuatan yang muncul seperti perpaduan kekuatan kalian berdua, sangat besar bahkan lebih besar. Aku dapat mengatakannya bahwa kekuatan Alissa setara dengan Valar tertinggi.” Ucap Hades sukses membuat Winola dan Fanwe terkejut.
Winola hanya dapat menangis mendengarnya, sementara Fanwe meraih Winola dan memeluknya dengan erat. Hades yang telah memberitahu semua kepada mereka pun pamit undur diri.
“ Aku takut, Alissa mungkin akan mengalami hal itu sesuai ramalan wanita itu.” Ucap Winola yang masih menangis di pelukan Fanwe.
“ Kita akan mencaritahu penyebab Alissa mendapatkan kekuatannya, jangan khawatir semua ini bisa kita tangani. Ramalan itu bisa meleset, kamu tidak perlu sedih lagi.”
**
Tidur terlama yang pernah di lihat Winola saat ini jatuh pada putrinya, Alissa sudah tidur cukup lama hingga sekarang usianya sudah menginjak 100 tahun. Sejak kejadian dimana Alissa mendapatkan kekuatannya, sejak saat itu dia tidak bangun dari tidur panjangnya.
Winola sudah mengira jika Alissa mungkin akan meninggalkannya untuk selamanya, namun Hades mengatakan ini adalah hal wajar untuk Alissa dalam menstabilkan tubuhnya yang sudah bercampur dengan kekuatan.
Hampir setiap saat Winola datang ke kamar Alissa dengan harap gadis itu segera bangun, dia sudah sangat merindukan putrinya dan ingin kembali mendengar suara indahnya serta tawa yang selalu menyejukkan hati.
“ Mau sampai kapan kamu akan tertidur seperti ini sayang.?” Ucap Winola sambil menyentuh tangan Alissa dengan lembut.
Meskipun sudah tidur cukup lama, wajah Alissa masih terlihat seperti dia baru saja tidur lima menit yang lalu. Wajahnya yang cantik setelah dia tumbuh dewasa memperlihatkan sosok Winola muda yang juga hampir sama dengan Alissa.
Perlahan tapi pasti Winola merasakan gerakan tangan Alissa yang sangat intens, dia melirik wajah putrinya dan mendapati Alissa yang sudah membuka kedua matanya. Sekilas Winola melihat bola mata Alissa berubah menjadi merah gelap sebelum akhirnya kembali menjadi biru muda yang cerah.
“ Alissa, ibu senang akhirnya kau telah sadar sayang.” Seru Winola namun tak membuat Alissa yang berada di sebelahnya itu menoleh ke arahnya.
Winola sudah menghubungi Hades untuk datang mengecek keadaan Alissa, sambil menunggu hasilnya dia teringat akan sesuatu yang sejak tadi mengganggu pikirannya. Mata merah gelap yang sebelumnya dia lihat mengingatkan sosok yang dulu menjadi musuhnya.
Setelah beberapa saat Hades kembali memanggil Winola, kini Alissa kembali tidur setelah di periksa. Winola heran dan kembali takut jika Alissa tidak akan bangun lagi, tapi Hades menyuruhnya untuk tetap tenang.
“ Dia baik-baik saja, sudah saatnya untuk Alissa bangun. Tapi untuk saat ini biarkan dia tidur dulu.” Kata Hades membuat Winola perlahan pasrah.
**
“ Alissa tolong kami.”
“ Selamat kami Alissa.”
“ Alissa aku tidak ingin mati.”
Gadis itu membuka kedua matanya dengan lebar, dia bangun begitu saja dan melihat sekitar ruangan yang tak asing. Sejenak dia terdiam atas apa yang dia dengarkan barusan, suara-suara yang taka sing terdengar begitu jelas telah memanggil namanya beberapa kali.
“ Teman-teman.?” Ucap Alissa beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju jendela yang terhalang penghalang.
Hanya dengan satu sentuhan kecil pengahalang itu terlepas dari tempatnya, kini jendela itu dapat terbuka dengan lebar dan Alissa bisa melihat dengan jelas suasana yang ada di luar sana.
Ada yang aneh dengan Alissa ketika dia mulai sadar akan perubahan dirinya, dia baru sadar kalau dia bisa dengan mudah melepas penghalang jendela yang bahkan jika di buka menggunakan benda tajam pun akan sangat sulit.
“ Akhhhh.” Teriak Alissa ketika melihat dirinya dalam pantulan cermin.
Alissa bahkan sampai terjatuh ke lantai dan masih terkejut melihat dirinya yang sudah tidak lagi anak-anak, bagaimana mungkin waktu berlalu begitu cepat dan sekarang dia sudah dewasa dengan penampilan yang bahkan sudah jauh berbeda.
“ Apa yang terjadi kepadaku? “ Alissa berusaha mengingat namun kepalanya sangat sakit jika di paksa mengingat sesuatu yang sudah lama terjadi.
Pintu terkuak dan memunculkan Winola beserta para pengawal, mereka terkejut dengan kekacauan yang terjadi dan mengira sesuatu telah menyerang Alissa.
“ Siapa yang datang menyerangmu sayang.?” Tanya Winola menatap Alissa cemas.
“ Bukan siapa-siapa bu, itu aku. Aku yang melakukannya, dan lihatlah diriku bu. Aku tidak lagi seorang anak kecil.?” Ucap Alissa menatap ibunya dengan bingung.
“ Biar ibu yang menjelaskan semuanya, yang terpenting saat ini kamu dalam keadaan yang baik.”
**
Alissa terdiam di atas tempat tidurnya ketika dia di beritahu oleh sang ibu jika dirinya sudah tertidur cukup lama dan terbangun dalam keadaan yang sudah dewasa. Selain itu dia juga di beritahu kalau saat ini dia sudah memiliki kekuatan yang melebihi para valar biasa, dan hampir setara dengan valar tertinggi.
Winola tidak lagi menutupi apapun kepada Alissa, dia juga memberitahu tentang ramalan untuk menjauhi manusia. Dan sampai saat ini Winola juga masih penasaran bagaimana Alissa bisa mendapatkan kekuatan.
“ Aku tidak mengingatnya bu, ingatan terakhir yang ku miliki adalah aku bermain dengan teman-temanku setelah itu aku bangun dan mendapati diriku seperi ini.” Jelas Alissa.
“ Ibu juga sudah mencaritahu sendiri, tapi sampai saat ini kami masih belum mendapatkan petunjuk jelas. Kami berharap jawabannya akan di temukan setelah kamu sadar, tapi rupanya kamu juga tidak bisa mengingat semuanya.”
“ Maafkan aku bu.”
“ Bukan salahmu sayang, ibu yang seharusnya minta maaf karena tidak bisa menjaga mu dengan baik.”
Saat itu Winola memeluk Alissa sambil menyentuh kepalanya, dia bisa membaca isi pikiran Alissa beberapa saat sebelum kejadian dia sadar dengan perubahan dirinya. Hal itu sontak membuat Winola kebingungan, dia tidak bisa membaca isi pikiran Alissa kemarin dan sekarang hal itu bisa dia lakukan.
**
Tok..tok..tok..
Alissa membuka kedua matanya saat mendengar suara ketukan pintu jendela di kamarnya, dia bergerak untuk membuka pintu tersebut dan menemukan sahabatnya yaitu Sparkel dengan raut wajah sedih menyampaikan sesuatu kepada Alissa.
“ Alissa, Bubbles dan Berry menghilang. Aku terpaksa datang kemari untuk memberitahumu, mereka menghilang beberapa hari sebelum kamu tidur, dan hari ini ketika Leonard pergi mencari mereka lagi, dia juga ikut menghilang.” Jelas Sparkel.
“ Mereka menghilang dimana.?” Tanya Allisa langsung cemas.
“ Hari itu kita semua menunggu mu untuk bermain, tapi kamu tidak pernah datang dan mereka menghilang. Aku dan teman-teman yang lain berusaha ke istana tapi ratu selalu mendapati kami dan melarang kami untuk datang.”
“ Mendengar kalau kamu sudah sadar, aku diam-diam kemari untuk memberitahu mu tentang ini.” Ungkap Sparkel.
“ Dimana teman-teman yang lain.?” Tanya Alissa.
“ Mereka di hutan sedang berkumpul membahas hal ini.”
“ Aku akan kesana.”
“ Bagaimana caranya.?”
Dnegan kekutan yang masih belum sepenuhnya dia kuasai, Alissa mengubah dinding kamarnya menjadi benda lunak sehingga dia bisa melewati tempat itu dengan mudah. Tak hanya itu, dia menjadikan dirinya menjadi dua agar Winola tidak tahu kalau dirinya yang asli pergi ke suatu tempat.