24. Obat hati

1084 Words

Hari berganti hari dengan begitu cepat karena mungkin kini aku begitu menikmati hidup dalam kebahagiaan bersama Mas Salman. Walau kini aku dibuat dilema oleh kabar dari Dokter perihal keadaan Ibu. Aku bingung, keputusan apa yang harus aku ambil. Dokter mengatakan jika keadaan Ibu memang sudah tidak bisa dikatakan baik. Karena jiwa dan raganya seperti tidak menginginkannya untuk kembali hidup. Mungkin itu karena fisik Ibu yang sudah melemah akibat penyakit hati yang dideritanya. "Ada apa, sayang?" Mas Salman memelukku dari belakang seperti biasanya. "Apa yang kamu pikirkan, Ana?" Aku menarik tangan Mas Salman agar mendekapku lebih erat. "Aku tidak apa-apa, Mas." Mas Salman melonggarkan pelukannya dan membalikkan badanku agar kami saling berhadapan. "Apa kamu masih tidak percayaku, Ana

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD