Chapter 32

3482 Words

Dimas tak main-main akan ucapannya. Pria itu benar-benar merealisasikan ucapannya. Minggu pertama, pria itu hanya mendiamkan istrinya. Namun minggu-minggu selanjutnya, pria itu mulai bertindak kasar baik secara fisik ataupun verbal. Tania berdiri di bawah guyuran shower yang menerpa tubuhnya. Entah berapa lama waktu yang gadis itu habiskan di sana. Bersama butiran air yang jatuh bersamaan dengan air matanya yang tersamarkan, tangan kanannya meremas dadanya yang berdenyut nyeri, pun dengan kakinya yang tak sanggup lagi menahan tubuhnya, hingga pada akhirnya ia luruh di lantai kamar mandi, merasakan dinginnya keramik dan tetesan air yang telah mengejeknya. Tania dapat merasakan suhu tubuhnya terasa dingin, giginya bergemeletuk, pun dengan badannya yang mulai menggigil. Perlahan gadis itu b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD