Just For You

1760 Words

26 Malam menjelang menggantikan senja. Aku bergegas menunaikan salat Magrib, kemudian merapikan diri serta kembali menyemprotkan parfum ke seluruh tubuh. Aku berkaca dan bergaya sedikit, lalu mengembangkan senyuman yang kuyakini kian mempertegas ketampanan. Saat hendak menuruni tangga, aku sempat melirik ke ruang kerja dan terpaku kala melihat siapa tamu yang tengah mengobrol bersama Kang Rian. Sebelum pria paruh baya itu menyadari kehadiran, aku segera menuruni tangga sambil memegangi pinggirannya dengan erat. Sesampainya di lantai bawah aku melangkah menuju dapur dan menuangkan minuman untuk diri sendiri serta meneguknya hingga habis. Aku benar-benar ngeri bila nanti sang tamu turun dan akan mengomeli anaknya. Akan tetapi, setelah aku berada di dekat panggung barulah aku sadar bil

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD