Suasana di ruangan itu diliputi ketegangan. Beberapa orang perawat, bidan dan seorang dokter kandungan sedang berdiri mengelilingi seorang wanita yang sedang berjuang di atas tempat tidur pasien. "Tarik napas ya, Bu. Hembuskan pelan-pelan. Ya begitu terus." Suara seorang bidan memandu. Sementara sang dokter dengan sigap menunggu bayi akan muncul sebentar lagi. Tania terengah-engah. Kali ini bukan karena cumbuan Nero, tapi ada kepala bayi yang sudah mulai tampak dibawahnya untuk kemudian akan dikeluarkan seutuhnya. "Ya, bagus! Sedikit lagi." Kali ini sang dokter yang berbicara. Sejak tadi jantungnya berdegup kencang. Pasiennya yang satu ini masih muda sekali, juga memiliki perawakan yang mungil, sehingga dia merasa sedikit khawatir, apakah bisa bersalin dengan cara normal atau harus