Bab Sembilan-2

1051 Words

Sarah berdiri dengan ragu-ragu di depan pintu tempat tersebut sambil menatap ke dalam ruangan, ke arah kerumunan yang berpakaian bagus. Dia meremas tangannya dengan gugup. “Ayo masuk,” Ruth menyemangati. “Beri aku waktu sebentar lagi,” Sarah menarik napas dalam agar sarafnya tenang. Jantungnya masih berdebar kencang tapi dia tidak bisa menundanya untuk masuk selamanya. Inilah saatnya… saat yang paling dia takuti. Sarah kemudian mengangguk pada Ruth dan mereka pun melangkah masuk bersama. Sarah melangkah perlahan ke tempat tersebut. Tempat itu adalah ballroom yang besar dan agak ramai, tapi masih ada banyak ruang untuk bergerak tanpa terus-menerus bertabrakan satu sama lain. Sarah mengambil waktu untuk menyesuaikan diri. Ruth mengambil sampanye dan memberi isyarat padanya, tetapi Sarah m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD