Karin berlalu pergi dari ruangan Ryan, sambil membawa ponsel di tangannya. Ia tidak menanggapi ucapan Ryan, yang baginya hanya akan memperpanjang masalah saja. Duduk di depan meja kerjanya, Karin kembali melanjutkan pekerjaannya agar selesai tepat waktu. Begitu larut dalam pekerjaannya, sampai ia tidak menyadari kalau sudah lewat waktunya untuk pulang bekerja. “Saya terima, kalau kamu sering bekerja lembur untuk membayar ponsel yang tadi saya belikan. Saya menegaskan sekali lagi, kalau saya tidak akan mengantar-jemput kamu bekerja, kamu, ‘kan, punya dua kaki yang sehat dan bisa dipakai untuk berjalan!” Ryan kemudian berlalu dari hadapan Karin, dengan tangan di dalam saku celana dan langkah kaki yang . Karin yang terkejut, hanya bisa terdiam melihat Ryan, dengan santainya berlalu pergi d