Karin menahan kemarahannya, kedua tangannya terkepal di sisi tubuhnya. Ia lalu bergerak hendak turun dari atas ranjang. Namun, ada Ryan dengan cepat menahan pinggangnya. “Mau ke mana kau, Karin? kau belum boleh pergi dari tempat ini dan aku tidak akan membiarkan kau ke luar dari rumah sakit tanpa seijin dariku!” Karin menarik lepas tangan Ryan dari pinggangnya dan berkata, “Saya mau ke kamar kecil! apakah Bapak juga melarang saya untuk buang air kecil dan membiarkan saya kencing di atas tempat tidur?” Ryan menarik napasnya dengan kasar, tampaknya ia sedikit kesal dengan jawaban yang diberikan oleh Karin. “Tentu saja, kamu boleh pergi ke kamar mandi. Saya yang akan mengantarmu sampai ke pintu kamar mandi.” Dengan cepat Karin menoleh ke arah Ryan, ia menatap pria itu dengan wajah dingin