Ryan mendekati Karin dengan raut wajah galak. Ia lalu mengacak rambut Karin menjadi berantakkan, hingga menutupi matanya. “Aku datang ke sini, karena merasa kasihan saja kepadamu, Kupikir, kau merasa kesepian karena tidak akan ada yang datang mengunjungimu. Namun, rupanya aku salah. Apakah kau senang dengan kunjungan yang dilakukan oleh Luki? Apakah ia membuat hatimu menjadi berbunga-bunga?” Ryan tersenyum sinis ke arah Karin, ia seakan mengejek Karin dengan senyumannya. "Apakah tadi Luki memberikan sesuatu yang membuat dirimu menjadi berbunga-bunga dan membuat dirimu menjadi lupa, kalau kamu tadi baru saja bermain dengan bahaya, yang merupakan hobimu." Karin menangkap tangan Ryan yang mengacak rambutnya dan mendengus mendengar jawaban Ryan. Terus saja mengejek dan berbohong, pak! Biar s