"Clarissa! Jangan berlari seperti itu, pegang terus tangan Bunda!" Zenith dibuat pusing dengan Clarissa yang begitu lincah berlari ke kiri dan ke kanan begitu turun dari pesawat, membuat Zenith menjadi takut-takut kalau anak itu sampai hilang di tengah kerumunan para penumpang Bandara Internasional Soekarno-Hatta. "Siap, Bunda!" ucap Clarissa antusias seraya menggandeng tangan Zenith yang lebih besar dari tangannya. Sementara Dito terlihat tengah menunggu koper milik mereka yang baru saja diturunkan dari bagasi. Ia mengantre bersama para penumpang yang baru turun lainnya. Selang beberapa menit Dito pun datang dengan dua koper besar di kedua tangannya, ia berjalan menghampiri istri dan juga anaknya yang tengah bersama. "Ayo, kita naik taksi dulu saja ya? Soalnya mobil belum dikiri