23. Perkelahian

1021 Words

"Nith, kenapa belum tidur? Besok bukannya pembukaan butik kamu?"  Ardito yang baru saja membuka pintu kamarnya terkejut melihat istrinya masih terbaring dengan memainkan ponselnya, padahal jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam.  Dia segera menghampiri istrinya dan ikut membaringkan tubuhnya di sebelah Zenith. Matanya menatap intens pada Zenith yang fokus mengetik sesuatu di benda pipih itu, tanpa berniat sedikit pun menoleh padanya. "Nith? Kamu dengar nggak saya ngomong apa?" tanya Dito lagi, kali ini dengan sedikit kesal. Akhirnya, Zenith menolehkan kepalanya pada Dito. "Iya, Mas. Ini bentar lagi Zenith mau tidur, bawel banget!" gerutu Zenith. Gadis itu mematikan ponselnya kemudian menyimpan benda persegi panjang itu ke atas nakas. Bukannya tidur, Zenith malah menggeser posisin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD