Sepulang bekerja, Dito menjadi kelabakan sendiri begitu sampai di rumah tetapi tak menemukan istri dan anaknya di sana. Keadaan rumah yang gelap menandakan rumah tersebut tak dihuni dalam waktu beberapa jam belakangan ini. Usahanya untuk menelepon Zenith juga sia-sia, gadis itu sama sekali tak menjawab teleponnya. Bahkan dipercobaan kelimanya Zenith malah mematikan ponselnya, membuatnya mengerang frustrasi. "Argh! Kamu di mana sih, Nith," ucap Dito seraya mengusap wajahnya kasar. Ia benar-benar kehilangan akalnya karena bingung, rasa bersalah karena telah membentak Zenith kembali terbesit di dalam benaknya. Ia menjadi menyesal karena berhasil menorehkan luka di hati gadis itu. Hingga, ucapan Zenith pagi tadi yang mengatakan ingin pergi ke rumah orang tuanya kembali terlintas di dalam