Chapter 50 - Sekretaris Rasa Perawat “Apa ini kurang nyaman?” Begitu lembut Aurora membantu Damian menyandarkan punggungnya. “Sudah,” sahut Damian sambil menepuk bantalnya. “Kau mau menonton pertandingan bisbol hari ini?” “Lewat saluran TV?” “Ada pertandingan seru jam satu nanti. Kalau mau aku akan menyalakan TV.” Ide yang bagus, pikir Damian dalam hati. Namun dia terlalu malu mengatakannya. Selama seminggu di rumah sakit, perempuan itu begitu sabar mengurusnya. Tidak sekali pun ia mendengar keluhan keluar dari mulutnya. Wajahnya selalu tersenyum, walau terkadang perintah Damian membuatnya mendesah. “Tuan, ini makan siang Anda.” Damian melirik jijik ke arah makan siangnya yang hanya berisi nasi, sepotong tuna, san sayur bayam. Ada semangkuk pudding coklat sebagai cemilan, b
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books