When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Kau tau, Sa? Ciumanmu mengandung candu. Aku menginginkannya lagi dan lagi, dan lagi... Erik meraba-raba bibirnya sendiri. Hangat masih bersisa di sana. Entah sudah berapa lama ia memutar balik tubuhnya berulang kali, namun matanya tak juga mau terpejam. Bayangan dirinya dan Danisa berciuman masih terus berputar ulang dalam benaknya. Merutuk lolongan golden retriever milik tetangga yang merusak suasana secara tiba-tiba. Membuat perempuan itu mendapat sadarnya kembali, melepas ciumannya dengan cepat, dan terburu-buru masuk ke dalam kamar, tanpa terucap sepatah kata dari bibir mungil yang memberi jejak manis di bibirnya sendiri. Ah, sial! Kenapa tadi si Benji pakai acara menggonggong segala sih? Ganggu banget! Lelaki itu bangkit dari ranjangnya, mengacaukan rambutnya dengan kesal. Ia berja