Shaping The Shelter to Confort Soul

2078 Words

Kembali ke Bali membawa beban agenda kerja pribadi. Kali ini, Danisa tidak mau menyia-nyiakan waktunya seperti satu bulan lalu. Ia sudah menyusun target, mengingat tenggat yang diberikan Mami Layla hanya satu tahun saja. Selepas makan siang, tekanan pekerjaan kantor sedikit berkurang, karena dibantu dengan dua orang tenaga lepas dari tim outsourcing milik Adrian. Danisa hanya sesekali memberi arahan kesesuaian gambar kerja dengan desain rancangannya. Melihat situasi yang menguntungkan itu, mumpung kantor juga sepi karena hampir seluruh tim sipil berada di lapangan, Danisa menghubungi Adrian melalui w******p. Adrian, lagi senggang nggak? Aku mau telepon. Balasan Adrian datang langsung melalui telepon. "Sudah sampai Bali lagi, Sa?" "He em," jawab Danisa mengangguk. Lupa kalau lawan b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD