[Sayang … udah siap ketemu calon mertua?] Aku yang masih sibuk dengan kerjaan, tersenyum ketika melihat pesan di ponsel. Nama Adit tertera di depan layar. Dengan cepat kubalas pesan darinya. [Sedikit takut, takut tidak mendapat restu dari orang tuamu. Mengingat, siapalah aku ini, Dit] emot sedih dibelakangnya. [Jangan takut, Sayang. Ada aku di sini] balasnya dengan emot cium. 'Dasar Adit, selalu saja mampu membuatku tersenyum' Perasaanku takut, takut kalau orang tua Adit tidak dapat menerimaku. [Baiknya, pikirkan dulu keputusanmu, Dit. Jangan sampai, akhirnya menyesal] [Apa yang harus aku pikirkan, Ra? Yang aku tahu, aku mencintaimu. Harus seperti apa aku memberi bukti supaya kamu dapat percaya] Demi Tuhan … aku meragukan ini semua. [Rapikan semua pekerjaanmu, tiga puluh menit l