24. Marketing Langit

2300 Words

"Kenapa kamu ajak aku ke sini?" Tanya Arsya. Mereka berdua sudah berada di depan sebuah bangunan tua dengan penerangan redup. Rumah ini berada tidak jauh dari tempat kos Jihan yang lama. "Memperlancar pekerjaan kamu, Mas." Kata Jihan tersenyum penuh arti. "Udah yuk kita keluar." Jihan mendahului Arsya membuka pintu mobil dan berjalan menuju rumah. Tok. Tok. Tok. Jihan mengetuk pintu rumah ketika mereka berdua sudah berada di bagian teras. Arsya memandang sekeliling, meneliti desain rumah yang dia perkiraan dibangun puluhan tahun yang lalu. Rumah dengan dinding bercat dominan putih. Ada dua tiang kayu penyangga atap yang tidak terlalu tinggi berwarna hijau daun. Di sudut kiri teras itu terdapat sepasang keranjang yang bagian tengahnya menyatu dengan beberapa macam sayuran di dalamnya. S

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD